BERITA

Erick Thohir Batalkan Obsesi Rini Soemarno Bikin Super Holding BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir bakal menghapus rencana pembentukan super holding BUMN yang pernah menjadi obsesi Rini Soemarno, mantan Menteri BUMN sebelumnya.

Dalam rapat kerja perdana Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI, Erick menjelaskan bahwa super holding BUMN bakal diubah menjadi sub holding. Jadi, tak ada penyatuan holding, melainkan BUMN bakal dikelompokkan sesuai kegiatan unit usahanya.
“Jadi nanti saya rasa urusan super holding kita ubah konsepnya jadi sub holding yang fokus pada masing-masing kegiatan unit usaha,” kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12).
Sebagai contoh, kata Erick, kemungkinan tak akan menyatukan BUMN Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV menjadi satu holding. Empat BUMN pelabuhan itu justru bakal diubah sesuai dengan unit usaha.
Jadi, nantinya akan ada Pelindo khusus mengurusi peti kemas, Pelindo urus pelabuhan curah cair, dan kegiatan usaha lain yang berbeda. Selama ini, empat BUMN Pelindo berjalan sesuai dengan regionalnya, tapi unit usaha di dalamnya memiliki kesamaan.

“Saya kemarin ke Teluk Benoa, pelabuhan di Bali itu sangat kontra produktif. Saya didampingi Pak Koster (Gubernur Bali) dan Pak Doso Agung (Dirut Pelindo III), langsung kita putuskan relay out. Tidak mungkin yang namanya buat peti kemas, curah cair, berdampingan dengan yang ada ikannya di depan?” kata Erick.

Tak hanya Pelindo, Erick juga menyinggung soal bisnis Garuda Indonesia yang memiliki anak usaha di bidang manajemen handling di bandara yaitu PT Gapura Angkasa. Seharusnya, bisnis tersebut diurus oleh PT Angkasa Pura I dan II.
“Sama juga kemarin saya review Garuda. Gapura yang namanya management handling itu enggak usah di Garuda. Lebih baik di AP aja yang manage itu. Kenapa harus ada overlapping yang akhirnya kontra produktif?” ujar Erick.

Sebelumnya, Rini Soemarno pernah mengungkapkan rencana pembentukan super holding BUMN pada April 2019. Rini membocorkan rencana itu usai Joko Widodo melontarkan adanya wacana pembentukan super holding BUMN pada debat final Pilpres 2019.
Menurut Rini, super holding yang dimaksud Jokowi sama seperti super holding yang telah ada di Singapura dan Malaysia. Dengan adanya super holding maka Kementerian BUMN pun akan hilang.
“Ya Kementerian BUMN akan hilang. Jadinya nanti ada super holding. Iya nantinya mejadi kaya Temasek (Singapura), kaya Khazanah (Malaysia),” ungkap Rini di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/4).
Rini mengatakan, nantinya super holding tersebut akan dikontrol langsung oleh pemerintah sama seperti Temasek dan Khazanah yang bertanggung jawab langsung ke Perdana Menteri. Sehingga nantinya super holding juga akan langsung bertanggung jawab ke Presiden, sama seperti kementerian yang lain.

Artikel Terkait

Back to top button