
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Surveyor Indonesia (PTSI) telah menerapkan langkah-langkah strategis dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Mulai dari pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pencegahan dan pengendalian dampak covid-19, membuat protokol penanganan Covid-19, memberikan panduan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Surveyor Indonesia, melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan Covid-19, pemberian vaksin influenza kepada pegawai, penyemprotan disinfektan di ruang kerja, hingga implementasi kegiatan work from home (WFH).
“Sejak dini kami telah menerapkan sejumlah upaya pencegahan dan mitigasi risiko atas pandemi COVID-19. Mulai dari sosialisasi kepada pegawai dan masyarakat, hingga langkah kongkrit pencegahan seperti pengaturan waktu bekerja di kantor, WFH, pembatasan perjalanan dinas, larangan berpergian dan mudik bagi seluruh pegawai, hingga penyaluran beragam bantuan bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan, baik di Jakarta maupun kantor cabang,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero), Dian M. Noer dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (13/5).
Bukan hanya perusahaan, pegawai Surveyor Indonesia pun turut menggalang dana bantuan dengan cara pemotongan langsung dari gaji yang diterima setiap bulannya. Sumbangan yang terkumpul digunakan untuk membeli alat kesehatan bagi tenaga medis yang diberikan ke RS BUMN.
Tercatat sampai dengan 12 Mei 2020, Surveyor Indonesia telah menyalurkan bantuan sebagai berikut: 914 stel baju hazmat, 18.150 pcs masker medis, 12.550 pasang sarung tangan medis, 78 goggles,75 pcs face shield, 221 liter hand sanitizer , 9 unit thermogun, alat corona rapid test 89 Ampul,45 botol disinfektan, 750 box vitamin, 2000 masker kain untuk masyarakat umum, 300 paket sembako, buah-buahan, dan bantuan uang tunai.
Di samping peran aktif dalam penanggulangan penyebaran Covid-19, Surveyor Indonesia tetap menjalankan bisnis memberikan jasa pemastian di Indonesia. Perusahaan memastikan proses bisnis berjalan optimal dengan memanfaatkan teknologi informasi (Digitalisasi proses) melalui e-office, video conference, ERP berbasis web, executive information system yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja dengan cakupan yang luas. Sementara itu, komunikasi dan konsultasi di semua tingkatan dilakukan melalui rapat online, surat menyurat menggunakan e-office. Beberapa layanan bisnis dilakukan melalui layanan online dan kegiatan rapat teknis mengikuti kebutuhan dan keinginan klien.
“Seluruh unit operasi tetap melakukan proses pemasaran dan penyampaian jasa sesuai kontrak kerja, kecuali ada permintaan tertulis dari pemberi kerja. Semua personel operasi yang bertugas harus menjaga keselamatan dan kesehatan dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuan di area operasi,” jelasnya.