Jangan Panik, Stok Beras Bulog 1,1 Juta Ton
Jakarta, BUMN TRACK – Ditengah banyaknya permintaan pasar terkait Komoditi Beras menjelang Hari Raya Iedul Fitri, Perum BULOG meyakini bahwa stok yang dikuasai saat ini cukup dan tetap menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan melakukan panic buying.
Ketersediaan stok dari Perum BULOG sebesar 1,1 juta ton yang tersebar di seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia menjamin kecukupan dalam menghadapi hari raya.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG, Mokhamad Suyamto menambahkan selain stok yang cukup, Perum Bulog juga menargetkan distribusi Beras SPHP di seluruh Indonesia sebanyak 250 ribu ton untuk Bulan Maret hingga memasuki masa hari raya nanti.
“Penggelontoran distribusi Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) tersebut meliputi di pasar ritel modern, pasar tradisional, Gerakan Pangan Murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan giat operasi pasar. Adapun salah satu tujuan menggelontorkan beras ini adalah agar masyarakat bisa menikmati langsung harga beras yang sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) di tengah harga beras yang masih cukup tinggi,” ujar Suyamto di Jakarta, Rabu (21/3/24).
Perum BULOG juga menyalurkan Cadangan Pangan Pemerintah melalui Bantuan Pangan beras ke seluruh penerima manfaat. Sejauh ini, Perum BULOG sudah mencapai realisasi sebesar 70% untuk alokasi Bulan Januari – Maret 2024 dengah target penuntasan alokasi pada bulan ini.
Selain itu, Perum Bulog juga sudah melakukan penyerapan gabah hasil panen di Bulan Maret. Terkait hal ini, Perum BULOG mempunyai 2 skema penyerapan yakni secara PSO dan Komersil dimana awal tahun ini, perusahaan telah menyerap lebih dari 21rb ton setara beras.
“Kami juga memiliki infrastruktur modern yang dapat menunjang proses penyerapan gabah/beras, yakni 10 titik Sentra Penggilingan Padi skala besar di seluruh Indonesia yang saat ini sudah menyerap gabah hingga 7 ribu ton. Perum BULOG berkomitmen melakukan penyerapan Gabah/beras sebagai bentuk komitmen kepada petani di Indonesia,” pungkas Suyamto.