Pengkondisian Operasi Bandara Soetta Percepat Implementasi Penuh PSBB di Banten
Jakarta, Bumntrack.co.id – Pasca persetujuan Menteri Kesehatan RI untuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga wilayah di Banten, yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan kesiapan pengkondisian Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Bahkan sejak 1 April 2020, Soekarno-Hatta sudah terlebih dulu menjalankan pembatasan sosial cukup masif dengan menerapkan status Minimum Operation untuk mengatur pola pergerakan penumpang sehingga tercipta physical distancing yang optimal di bandara. Melalui Minimum Operation, Terminal 1B, 1C, dan 2F ditutup, dan pelayanan hingga saat ini dilakukan selama 24 jam di Terminal 1A, 2D, 2E dan seluruh Terminal 3.
“Bandara Soekarno-Hatta terletak di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, kami optimistis dengan telah dilakukannya penyesuaian operasional menjadi Minimum Operation maka Bandara Soekarno-Hatta yang juga merupakan salah satu pusat aktivitas terbesar di Banten ini dapat mendukung implementasi penuh PSBB di Banten. Kami juga akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah Daerah setempat mengenai pelaksanaan PSBB ini,” kata President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa (14/4).
Adapun status Minimum Operation juga membuat Bandara Soekarno-Hatta dapat secara luas menerapkan konsep kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi para karyawan. Total, ada sebanyak 1.139 karyawan administrasi dan operasional yang saat ini menjalankan WFH.
“PT Angkasa Pura II telah menjalankan pembatasan sosial di kedua bandara ini sehingga terintegrasi dengan PSBB di DKI Jakarta, Banten, Bogor, Depok dan Bekasi. Kami menerapkan peraturan dan ketentuan yang sama, guna mendukung pemerintah setempat dalam menerapkan PSBB secara penuh,” jelasnya.
Sesuai Pasal 14 Permenhub tersebut dinyatakan antara lain kapasitas (slot time) bandara harus berkurang dan jumlah pemumpang pesawat paling banyak 50% dari jumlah kapasitas tempat duduk dengan penerapan physical distancing.
“Slot time di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma sudah berkurang, frekwensi penerbangan juga berkurang salah satunya karena masyarakat memenuhi arahan work from home dan PSBB DKI Jakarta. PT Angkasa Pura II dan maskapai juga memastikan jumlah penumpang pesawat maksimal 50% pada setiap penerbangan,” terangnya.