BERITA

Sepanjang 2020, Inalum Catatkan Kinerja Produksi 101 Persen

Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) atau INALUM sepanjang 2020 mencatatkan produksi Aluminium Ingot, Billet dan Foundry Alloy dengan total sebesar 245 ribu ton atau 101 persen dibandingkan target RKAP-P 2020 sebesar 242 ribu ton. Pencapaian ini tetap mampu diraih walaupun di tengah pandemi Covid-19.

“Dalam pelaksanaan aktivitas produksi, INALUM senantiasa memperhatikan aspek tata kelola operasional yang baik mulai dari proses smelting Aluminium, casting hingga menjadi ingot, billet dan foundry alloy, serta memastikan keberlanjutan pembangkit listrik tenaga air,” kata Direktur Pelaksana INALUM, Oggy Achmad Kosasih dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (18/1).

Selain itu, lanjutnya, Perusahaan menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik di area perkantoran maupun di pabrik untuk memastikan produksi tetap terjaga. Selama 45 tahun mengelola komoditas mineral strategis khususnya Aluminium dengan orientasi domestik dan ekspor, INALUM Operasional berkomitmen menjaga kualitas produk agar Aluminium yang merupakan hasil olahan mineral bauksit memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

Pada tahun 2020, INALUM Operasional memproduksi produk Primary Aluminium High Grade dengan standar London Metal Exchange (LME); Primary Aluminium Billet seri 6063, 6061 dan 6005 dengan proses homogenizing yang dapat diaplikasikan untuk konstruksi bangunan; serta Aluminium Foundry Alloy A356.2 untuk aplikasi produksi velg kendaraan bermotor dan komponen otomotif lainnya.

Sebagai salah satu industri strategis Indonesia, INALUM Operasional terus berupaya memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui komoditas Aluminium.

“Sudah sejak tahun 2014 INALUM Operasional menjadi pemasok mayoritas produk Aluminium di Indonesia. Saat ini pangsa pasar produk Aluminium yang dihasilkan Perusahaan mencapai 81% di Indonesia” tutur Oggy.

Pada tahun 2020, INALUM Operasional sudah mencapai produksi Aluminium yang ke-8 juta ton. Pencapaian ini menjadi refleksi bagi Perusahaan untuk terus meningkatkan nilai tambah operasional secara khusus kepada pemangku kepentingan dan lingkungan di sekitar wilayah operasi serta secara umum mendukung pembangunan Indonesia.

Artikel Terkait

Back to top button