Teknologi Sirkulasi Beyond Fresh Segera Hadir di Sektor Transportasi

E-Magazine Januari - Maret 2025

PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) berkontribusi mendukung pemerintah dalam menekan jumlah penularan virus Covid-19 melalui inovasi Indoor Air Engineering “Beyond Fresh”. Inovasi sistem sirkulasi udara yang pertama di Indonesia ini diadopsi dari teknologi ruangan kabin pesawat terbang jenis terbaru untuk menekan risiko penularan covid-19 di dalam ruangan.

Dirancang oleh para Pakar Penerbangan Indonesia, Beyond Fresh mampu menonaktifkan aerosol pembawa virus dengan menggunakan sinar UV-C, penyaringan virus melalui HEPA filter dan pengaturan sirkulasi udara sesuai dengan standar ACH.

Data The International Air Transport Association (IATA) tahun 2020 menunjukkan bahwa dari 1,2 miliar penumpang, hanya terjadi 44 kasus positif. Teknologi HEPA yang dipasang di pesawat terbukti efektif dan mampu menangkap 99,99% partikel termasuk virus di udara yang terbawa ke dalam kabin pesawat setiap 2-3 menit, sehingga sangat tepat untuk diterapkan di dalam ruangan, khususnya di era pandemi seperti saat ini.

Direktur Utama PT GDPS Mohamad Arif Faisal mengatakan,teknologiBeyond Fresh telah diimplementasikan di RS Haji Jakarta dengan memprioritaskan ruangan ICU/ICCU karena terdapat pasien infeksius.

Inovasi tata udara ini menjadi sangat penting dalam melindungi tenaga kesehatan yang sedang bertugas di rumah sakit.Selanjutnya, teknologi Beyond Fresh juga sudah digunakan di Ruang Rapat Kementerian BUMN.

Penerapan teknologi beyond fresh di RS Haji dan ruang rapat Kementerian BUMN terbukti mampu meminimalisir jumlah mikrobiologi dalam ruangan dan masuk dalam baku mutu udara yang dipersyaratkan. Penerapan beyond fresh di RS Haji berhasil meminimalisir kuman dari 290 CFU/m3 menjadi 3 CFU/m3. Sedangkan penerapan beyond fresh di ruang rapat Kementerian BUMN berhasil menekan jumlah kuman dari 240 CFU/m3 menjadi 0 CFU/m3.

Berangkat dari pengalaman inilah, implementasi Beyond Fresh di sektor transportasi menjadi sasaran berikutnya. Langkah awal yang dilakukan manajemen GDPS adalah melakukan kajian baik secara teknis maupun ekonomi kepada sektor transportasi darat.

Direktur Bisnis & Operasi GDPS Rachmad Arif Binantoro atau dikenal dengan Bibin mengatakan, secara teknis hasil pengamatan yang dilakukan tim GDPS di transportasi bus menghasilkan kesimpulan bahwa sirkulasi udara dalam bus sangat minim karena fresh air yang masuk hanya saat pintu dibuka, disamping airflow yang sangat kencang dan tidak ada standar.

Kemudian, lengahnya kepatuhan penumpang akan prokes, kondisi toilet yang tidak steril hingga masih adanya pedagang yang diperbolehkan keluar masuk bus kian berpeluang memperbesar risiko masuknya kuman.

“Sementara dari analisa keekonomian, dengan perhitungan biaya instalasi sistem dan keterisian kursi, biaya perkursi per perjalanan relatif rendah yakni dibawah 1,5 persen dibandingkan harga tiket yang tersedia sehingga memungkinkan untuk diimplementasikan,” sambung Bibin.

Arif menambahkan, inisiatif GDPS untuk menerapkan inovasi beyond fresh dalam sektor transportasi disambut baik oleh karoseri bus. “Pihak karoseri menyambut baik jika ada perubahan tata udara bus dengan tujuan meningkatkan kesehatan udara di dalam kabin bus. Nantinya, desain tata udara tergantung dari permintaan dari pemilik Perusahaan Otobus, termasuk fasilitas yang ada di karoseri bisa memodifikasi tata udara beyond fresh, baik pada bus yang lama atau baru,” ungkapnya.

Pencegahan dan perbaikan kualitas udara di sektor transportasi adalah kewajiban dari pengemudi dan pemilik perusahaan transportasi sehingga teknologi sirkulasi beyond fresh menjadi sangat tepat untuk diterapkan.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.