Bina Karya Teken Framework Agreement dengan AWECT terkait Pengolahan Limbah

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka memperluas dan meningkatkan kapasitas perusahaan, PT. Bina Karya (Persero) menandatangani framework agreement dengan Amsterdam Waste Environmental Consultancy Technology (AWECT). Kerjasama tersebut akan menyasar pengolahan limbah sektor industri, komersial maupun publik.

“Konsep awalnya yaitu circular economy melalui green innovation. Namun green innovation saja kurang lengkap karena isu strategic global meliputi penanganan sampah, energi hingga zero carbon yang sesuai dengan SDGs UN. C.I.R.C.L.E. (Collaboration and Innovation for Resillience through Circular Economy) nantinya bisa menjawab tantangan global terkait pengolahan sampah, terutama implentasinya di Indonesia,” kata Direktur Utama Bina Karya, Irman Indrayadi di Jakarta, Selasa (11/3).

Salah satu alasan Bina Karya menggandeng AWECT karena perusahaan asal Belanda tersebut memiliki visi dan misi yang sama terkait circular economy di bidang pengolahan limbah. Selain itu, AWECT memiliki pengalaman dan teknologi yang lengkap untuk pengolahan limbah. “Indonesia banyak sekali isu terkait penanganan sampah kawasan industri, zero waste hingga zero polution. Memang teknologi banyak yang punya, namun kelemahan Indonesia itu ada di eksekusi, nah salah satunya Belanda memiliki kemampuan teknologi dan eksekusi,” jelasnya.

Pihaknya menargetkan kerjasama ini dapat diimplementasikan di kawasan industri yang sudah berjalan salah satunya di Kawasan Industri Modern Medan. Pada proyek tersebut, perusahaan melakukan pembuatan master plan, tidak hanya terbatas pada perencanaan tetapi juga memiliki konsep C.I.R.C.L.E., yaitu konsep pengembangan berkelanjutan yang digagas oleh Bina Karya.

C.I.R.C.L.E. itu bisa diterapkan pada pengelolaan dan pengolahan sampah, limbah industri, dan energi. Jadi banyak hal yang bisa dilakukan dalam satu area. Intinya, keberhasilan C.I.R.C.L.E. dilihat dari pemanfaatan limbah atau energi yang akan keluar. Produk yang keluar dari proses tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga tidak ada waste sama sekali,” jelasnya.

Bersama AWECT, perusahaan berharap bisa mengimplementasikan pilot project pertama pada kawasan industri. Tidak terbatas pada penanganan sampah, namun bisa berkembang lebih jauh lagi seperti sektor energi.

“Keuntungan teknis yang kita dapat yaitu adanya transfer pengetahuan dan teknologi dari Belanda ke Indonesia. Kita bisa belajar bagaimana memecahkan masalah terkait pengolahan sampah. Selain itu, kita juga mendapatkan brand yang mereka bawa,” tambahnya.

Regional Manager AWECT, Luuk Rietvelt mengatakan Indonesia merupakan pasar yang menarik karena memiliki jumlah penduduk yang besar. Selain itu, Indonesia masih memiliki kemampuan untuk terus berkembang.

“Bagi kami, Indonesia merupakan pasar yang menarik, mempunyai pasar yang besar. Disitu ada sekitar 260 juta penduduk dengan ekonomi yang terus bertumbuh. Kami memiliki Circular Economy yang selaras dengan fokus pemerintah untuk meningkatkan pengolahan limbah. Sebagai perusahaan yang memiliki teknlogi tersebut, kami ingin membawa dan menginvestasikannya di Indonesia,” jelas Regional Manager AWECT, Luuk Rietvelt.

AWECT memilki pengalaman di bidang pengolahan limbah mulai dari energy plant, fasilitas pengolahan limbah industri seperti kaca dan plastik, hingga pengolahan limbah konstruksi. “Kami ingin bisa membantu mengurangi landfilling dengan menghadikan clean solution dan energi. Kita mengembangkan dan membawa teknologi ke Indonesia agar tercipta ekosistem dari perusahaan untuk mengurangi material yang terbuang. Kita bisa menjadi trigger perusahan lain untuk menghasilkan material baru dari pengolahan sampah,” jelasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.