ABB Pasok MCB untuk PLN, TKDN Capai 52.55 Persen
BUMN Track. Jakarta – ABB kembali bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyediakan miniatur pemutus sirkuit listrik/mini circuit breaker (MCB). ABB siap menyediakan MCB dengan harga yang kompetitif, kapasitas produksi lokal dan kandungan TKDN (Tingkat Kandungan Listrik Dalam Negeri). Dalam situs kemenperin, TKDN ABB mencapai 52.55 persen.
Selama lebih dari dua puluh tahun, ABB memiliki rekam jejak yang telah terbukti sebagai pemasok MCB ke PLN dengan kualitas yang baik dan kapasitas produksi yang mumpuni. ABB adalah pelopor perkembangan MCB di dunia. Di Indonesia, MCB ABB telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) dan SPLN (standar perusahaan PLN) yang memberikan kepastian dalam keamanan, kualitas dan kinerja yang Selain itu, MCB ABB juga memiliki tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi.
“Seluruh material yang kami gunakan tentu memiliki kualitas terbaik dan kami memprioritaskan produk-produk yang memiliki kandungan TKDN yang tinggi. Hal ini kami lakukan demi memastikan kualitas layanan bagi pelanggan dapat terjaga,” kata Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN.
Di 2022, MCB ABB mendapatkan penghargaan “The Best TKDN MCB” dari PLN untuk kualitas dan tingkat komponen dalam negeri terbaik, yang diberikan saat acara “PLN LOCOMOTION – Local Content Movement for the Nation” di Jakarta, Indonesia. Sebelumnya , ABB juga telah berkolaborasi dengan PLN untuk menyediakan MCB yang mendukung proses elektrifikasi yang aman dan andal.
“Tahun lalu, pabrik MCB ABB di Cibitung memiliki kapasitas produksi tahunan mencapai jutaan poles, baik untuk tipe MCB yang dipasok ke PLN maupun kebutuhan ekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, Afrika dan Selandia Baru,” kata Gerard Chan, Presiden Direktur dan Country Holding Officer, PT ABB Sakti Industri
Pabrik ABB juga dilengkapi dengan sistem otomasi yang canggih untuk proses perakitan dan pengujian produk. Selain itu, sebagai perwujudan komitmen akan keberlanjutan, pabrik ABB dilengkapi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipasang di atap pabrik. Energi bersih yang dihasilkan digunakan sebagai pasokan listrik untuk beberapa kegiatan operasional pabrik.
Di samping itu, pabrik ABB juga menerapkan metode penilaian RECP (Resource Efficient and Cleaner Production), yang memungkinkan pabrik untuk menghemat ratusan juta rupiah per tahun dari biaya konsumsi listrik, air dan material proses produksi. Pabrik ini juga mampu mengindentifikasi potensi pengurangan emisi sebesar 224-ton CO2 per tahun.
MCB ABB juga melindungi sistem instalasi listrik dari penggunaan listrik yang melebihi daya maksimal dan hubung singkat pada bangunan komersial maupun berbagai aplikasi industri lainnya. Ketika hal ini terjadi, MCB akan memutus arus listrik secara otomatis untuk melindungi perangkat listrik dari kerusakan dan resiko kebakaran.