Akses Jalan Tol MNP Diharapkan Jadi Pilot Project di Indonesia
Jakarta, Bumntrack.co.id – Pemerintah berharap jalan tol yang menjadi akses masuk ke Makassar New Port (MNP) akan menjadi pilot project di Indonesia. Akses jalan tol tersebut sudah direncanakan sejak lama.
“Menurut catatan kami, pada Januari 2018 lalu Dirjen Bina Marga pada saat itu telah berkirim surat kepada Pelindo IV. Di dalam surat itu sangat jelas pembagian tugasnya, bahwa Pelindo IV yang menyiapkan lahan kemudian Bina Marga akan membangun jalan tol-nya,” kata Direktur Teknik PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prakosa Hadi Takariyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (1/10).
Pihaknya juga tengah melakukan komunikasi yang sangat intensif dengan Kepala BPJT terkait jalan tol sebagai akses masuk MNP. “Bulan September lalu saya bersama Dirut Pelindo IV, Bapak Prasetyadi ke BPJT. Dan ternyata Kementerian PUPR juga akan membuat suatu sistem bagaimana membuat suatu interkonektivitas antara moda darat dan laut. Jadi justru harapannya kalau jalan tol itu nanti jadi, akan jadi pilot project, bagaimana integrasi jalan dengan pelabuhan. Bukan hanya fisik tetapi transaksinya nanti dibuat satu. Jadi pengguna jalan tol masuk pelabuhan itu hanya sekali tap kartu tol dan kemudian pengguna pelabuhan yang masuk jalan tol juga akan menjadi satu tap. Hal tersebut belum ada di Indonesia dan mungkin akan dijadikan satu pilot project. Nah kemudian akan diaplikasikan juga di tempat yang lain seperti di tol menuju Pelabuhan Bitung dan Kariango di Kaltim,” terangnya.
Saat ini pihanya meminta dukungan wali kota beserta jajaran di Pemkot Makassar untuk mewujudkan interkonektivitas antara moda darat dan laut ini dapat terintegrasi dengan baik. Pelindo IV dalam MNP ini tidak hanya sekedar membangun infrastrukturnya tapi juga akan membuat suatu sistem handling cargo dan membuat biaya logistik jadi benar-benar kompetitif. “Kami akan membuat bagaimana barang dari kapal turun kemudian ditangani atau dihandling oleh moda darat dan ini dapat berlangsung dengan baik,” tambahnya.
Saat ini Pelindi IV sedang melakukan kajian, sehingga MNP tidak hanya dapat melayani muatan dengan jumlah yang banyak tetapi juga akan menjamin harganya bisa kompetitif. “Tapi ini tentu saja tidak akan berhasil apabila jalan tol itu tidak bisa terhubung. Nah kami mohon dukungan, bagaimana mewujudkan jalan tol agar bisa berjalan sesuai dengan rencana,” jelasnya.
Proyek MNP akan diselesaikan di akhir 2022 sehingga nanti awal 2023 sudah beroperasi penuh dengan dermaga sepanjang 1.600 meter, lapangan penumpukan seluas 120 hektare dan bisa melayani sekitar 2 juta hingga 2,5 juta TEUs per tahun.
“Jadi dalam 2 tahun lagi kami bisa menampung kontainer sebanyak 3 kali lipat dari kapasitas yang dimiliki Terminal Petikemas Makassar (TPM) saat ini, yang hanya mampu menampung sebanyak 700.000 TEUs per tahun. Kami juga mohon dukungan bapak wali kota, untuk bagaimana mendatangkan kargo. Dari sisi pelabuhan kami siap menangangi 2 juta kontainer, sebaiknya juga kami mohon dukungan bapak-bapak, bagaimana kontainer itu dapat keluar dengan mudah dari pelabuhan menuju tujuan akhir. Sebab ini tentu saja ada kaitannya antara pertumbuhan jumlah kontainer dengan aksesibilitas menuju MNP,” tukas Prakosa.