ASEAN Sugar Alliance 2024, ID FOOD Rangkul Pelaku Industri Gula Lintas Negara

E-Magazine November - Desember 2024
ID FOOD Rangkul Pelaku Industri Gula Lintas Negara (Foto: ID FOOD)

Jakarta, BUMN TRACK – Indonesia resmi menggelar pertemuan pelaku industri pergulaan Asia Tenggara 2024 atau The 6 th Meeting of ASEAN Sugar Alliance (ASA) pada 24-25 Juni 2023.

Kegiatan ini menghadirkan delegasi dari 8 negara dengan agenda isu penting terkait tantangan, penguatan, dan keberlanjutan industri gula di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding BUMN Pangan ID FOOD yang menjadi penyelenggara bersama Asosiasi Gula Indonesia (AGI) dalam forum tersebut menyuarakan urgensi swasembada serta pentingnya upscaling produksi gula melalui penerapan teknologi dan digitalisasi di seluruh tahapan rantai pasok.

“Kami memiliki konsen yang tinggi terhadap sektor pergulaan. Pasalnya, industri gula merupakan lini bisnis terbesar perseroan, di mana pada tahun 2023, lini bisnis gula berkontribusi 37% terhadap keseluruhan pendapatan ID FOOD Group,” kata Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto di Jakarta, Rabu (26/6/24).

Entitas bisnis ID FOOD mengelola 7 pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan lahan yang garapan sebanyak 55 ribu ha baik lahan yang berstatus HGU maupun kemitraan, serta berkontribusi sekitar 270 ribu ton gula setiap tahun.

“Kami tahun ini menargetkan produksi gula di angka 296 ribu ton, atau tumbuh 13% dibandingkan pencapaian tahun 2023,” paparnya.

Selain penting bagi keberlanjutan bisnis perseroan, pertumbuhan industri gula juga penting untuk pemenuhan kebutuhan permintaan gula nasional dan regional.

“Gula merupakan komoditas pangan strategis dengan tingkat konsumsi yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Seperti diketahui bersama, angka produksi gula di Indonesia baru dapat memenuhi 66,7% jumlah kebutuhan konsumsi gula dalam negeri,” ujarnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka upaya mewujudkan swasembada gula perlu terus didorong dan disuarakan, terutama di negara-negara regional yang masih mengalami ketergantungan pasokan gula yang tinggi.

Menurutnya, pemerintah Indonesia sendiri saat ini semakin serius untuk terwujudnya swasembada gula, ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

Untuk mendorong swasembada gula, Sis Apik mengaku ID FOOD siap melakukan kolaborasi melalui kerja sama pengembangan, pendistribusian, dan investasi dengan para pelaku usaha pergulaan ASEAN.

“Saat ini ID FOOD telah melakukan musim giling diseluruh pabrik gula yang kami miliki, dan kami sangat terbuka bagi seluruh pelaku industri gula yang hadir dalam forum ASA untuk mengunjungi pabrik gula kami, sekaligus membuka kesempatan selebar lebarnya untuk berkolaborasi dan berinvestasi,” tuturnya.

Ia berharap, dengan kolaborasi lintas regional yang baik, ASEAN memiliki ketahanan pangan yang kuat khususnya untuk komoditas gula. Lebih dari itu, diharapkan negara-negara ASEAN dapat tumbuh dan berkontribusi sebagai pemasok utama kebutuhan gula dunia.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi yang turut hadir dalam forum ASA mengajak pelaku usaha gula se-Asia Tenggara untuk semakin memperkuat implementasi prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).

“Kondisi dunia sekarang ini penuh tantangan. Untuk itu, adanya forum ASEAN Sugar Alliance pada hari ini dapat menjadi wadah dalam berbagi pengetahuan, bertukar pandangan, dan berkolaborasi mengenai isu dan kondisi terkini. Mengingat ini merupakan kesempatan berharga untuk bertukar pengetahuan guna mengembangkan kebijakan, inovasi, dan teknologi,” terang Arief.

Dalam forum tersebut AGI juga turut memaparkan mengenai statistik dan tantangan industri gula Indonesia, diantaranya tantangan infrastruktur pabrik gula, hilirisasi, integrasi industri gula, energi, dan bioethanol, serta pertumbuhan areal Perkebunan tebu, serta riset dan inovasi yang harus terus ditingkatkan.

Adapun The 6 th Meeting of ASEAN Sugar Alliance digelar selama dua hari dari 24-25 Juni 2024, di Jakarta. Pertemuan dihadiri oleh perwakilan pemerintahan dan pelaku industri gula dari 8 negara, seperti Indonesia sebagai negara tuan rumah, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, dan Australia.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.