BBMA 2024, Arief Yahya: Penggunaan Teknologi Adalah Sebuah Keniscayaan

Dewan Pakar BUMN Track, Arief Yahya saat BBMA 2024 (Foto: Roni/BUMNTRACK)
E-Magazine November - Desember 2024
Dewan Pakar BUMN Track, Arief Yahya saat BBMA 2024 (Foto: Roni/BUMNTRACK)

Jakarta, BUMN TRACK – Dalam gelaran BUMN Branding and Marketing Award (BBMA) 2024, Ketua Dewan Juri Kehormatan BBMA 2024 sekaligus Menteri Pariwisata RI 2014-2019, Arief Yahya mengatakan bahwa hampir semua industri terdisrupsi dengan teknologi digital.

“Tema kali ini sangat tepat, yaitu teknologi dan talent. Apalagi teknologi digital sekarang sebuah keniscayaan. Kalau kita tidak masuk turut menggunakan teknologi digital maka akan sangat susah bersaing,” kata Arief Yahya saat memberikan sambutan di BBMA 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/24).

Menurutnya, hampir semua industri itu terdisrupsi oleh digital. Ada sebuah buku yang mengungkap kenapa para pesaing lebih hebat dari startup-startup Indonesia. “Itu karena ada tiga value utama. Pertama, mereka memiliki cost value yang menjadikan lebih mudah dan lebih murah. Kemudian ada Platform value dan experience value,” tambahnya.

Contohnya di Netflix, kita mau nonton kapan saja bisa, mau nonton gratis bisa, YouTube juga seperti itu, mau gratis bisa, mau berbayar bisa, mau nonton sekarang boleh, mau nanti malam boleh. Lalu ada pilihan-pilihannya experiencenya.

“Nah semua ini terjadi karena adanya teknologi. Karena ada platform value, maka ada cost value menjadi lebih mudah, lebih murah. Ditambah dengan experience value,” jelasnya.

Contohnya sekarang adalah Artificial Intelligence (AI) membuat produktivitas lebih tinggi 40 sampai 50 persen.

“Jadi secara singkat, barang siapa yang tidak menggunakan AI, sudah hampir pasti kalah sama pesaing yang menggunakannya. Jadi kita enggak punya banyak pilihan lain, teknologi selalu begitu,” tegasnya.

Kemudian, AI itu bisa dipersonalisasi. Dia bisa nembak satu orang demi satu orang. Kita bisa melihat iklan tertentu yang hanya terkait dengan kita, termasuk produk dan services yang diberikan,” terangnya.

Jadi poin utamanya yaitu penggunaan teknologi itu adalah sebuah keniscayaan,” tegasnya.

Kedua, yaitu talent. Ada istilah yang bagus itu digital mastery yang mencakup digital leadership dan digital capability. “Nah dua ini mana yang harus kita pilih? Kalau bisa pilih tentu dua-duanya. Tapi kalau harus memilih mana yang duluan, maka utamakan digital leadership,” ujarnya.

Pasalnya, digital leadership itu soft skill. Terutama agility, agile. Kalau kita di digital harus sangat agile. Baru digital capability, belajar hardware, software. Nah terakhir tentang branding.

“Saya berharap dari ajang branding dan marketing ini, mereka terus melakukan transformasi bisnis, transformasi digital, lalu berikutnya adalah transformasi human capital. Jadi cocok judulnya ini, teknologi dan talent. Branding dan marketing, diikuti teknologi dan talent yang hebat. Era AI, kamu gak suka, orang lain pakai. Mereka produktifitasnya akan naik 40-50 persen,” pungkasnya.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.