Jakarta, Bumntrack.co.id – Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Deposit facility dan lending facility juga dipangkas 25 bps menjadi 4,5% dan 6%.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa keputusan tersebut mempertimbangkan proyeksi inflasi dan inflasi inti selama 2 tahun ke depan yang tetap rendah di bawah titik tengah target ± 2,5%.
Kemudian, penurunan suku bunga 25bps untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia sendiri mempertahankan target pertumbuhan ekonomi di kisaran +4,6–5,4% YoY selama 2025, yang sebelumnya telah di–downgrade sebanyak 2x pada tahun ini.
Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan kredit perbankan melandai ke level +7,77% YoY pada 1H25 (vs. 5M25: +8,43% YoY), menandai pertumbuhan terlemah sejak Juni 2023 dan lebih rendah dibandingkan target 2025 yang telah di–downgrade oleh Bank Indonesia di kisaran +8–11% YoY.
Hasil tersebut ditekan oleh preferensi perbankan yang menempatkan dana likuid di surat berharga dan sikap hati–hati dalam menyalurkan kredit. Meski demikian, Perry mengatakan bahwa pihaknya masih mempertahankan target pertumbuhan kredit perbankan selama 2025 di kisaran +8–11% YoY, didorong ekspektasi perbaikan pada 2H25 seiring kesepakatan dagang dengan AS.
Perry mengatakan bahwa ketidakpastian perdagangan perlahan mereda seiring turunnya tarif yang dikenakan oleh AS untuk produk–produk Indonesia dari level sebelumnya di 32% menjadi 19%.
Perry menyebut bahwa suku bunga yang lebih rendah berpotensi mendorong pertumbuhan kredit, sementara kesepakatan tarif dengan AS diharapkan dapat membantu dunia usaha untuk membuat keputusan–keputusan bisnis ke depan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pemerintah sedang mempersiapkan pernyataan bersama dengan AS yang akan merinci informasi tambahan terkait perjanjian tersebut.
Dilansir dari Stockbit, berikut poin–poin penting dalam kesepakatan dagang tersebut, menurut penjelasan Presiden AS, Donald Trump:
- Indonesia tidak akan mengenakan tarif impor maupun hambatan non–tarif untuk barang–barang dari AS.
- Indonesia juga setuju untuk mengimpor energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian AS senilai 4,5 miliar dolar AS, dan 50 unit pesawat Boeing. Meski demikian, masih belum diketahui jangka waktu atas kesepakatan impor barang–barang dari AS tersebut.
- Trump menambahkan bahwa “jika ada transshipment dari negara dengan tarif yang lebih tinggi, maka tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif yang dibayarkan Indonesia.”