Ciptakan Perjalanan Kereta Api yang Sehat, KAI Kampanyekan Gerakan 3M
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mengampanyekan gerakan Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak (3M) kepada seluruh pelanggan dan pegawai. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawai.
“Dengan meningkatnya jumlah pelanggan kereta api di bulan Agustus 2020 sebesar 37 persen, maka gerakan 3M ini penting diikuti masyarakat guna menciptakan perjalanan kereta api yang sehat. Pada bulan Agustus 2020 rata-rata pelanggan KAI per hari adalah sebanyak 49.480 pelanggan, naik dibanding Juli 2020 sebanyak 36.205 pelanggan per hari,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus di Jakarta, Rabu (12/8).
Dalam pelaksanaan 3M, setiap pelanggan diimbau rutin mencuci tangan di tempat yang telah tersedia di stasiun dan tetap membawa hand sanitizer pribadi agar bisa digunakan setiap waktu. Pelanggan juga diwajibkan memakai masker yang menutupi hidung dan mulut sejak masuk ke area stasiun. Untuk menghindari kontak fisik dengan petugas boarding, proses boarding dilakukan secara mandiri oleh penumpang dengan menunjukkan tiket dan identitas yang sah dan disaksikan langsung oleh petugas boarding.
KAI juga menyediakan face shield untuk pelanggan dewasa agar semakin memperkecil kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui droplet pada perjalanan KA Jarak Jauh. Pelanggan yang membawa anak berusia di bawah 3 tahun, maka wajib menyiapkan face shield pribadi. Face shield tersebut harus dikenakan selama dalam perjalanan dan tetap dipakai saat tiba di stasiun tujuan.
Pengaturan jarak di stasiun telah KAI atur termasuk pada ruang tunggu dan antrean pelanggan. Adapun untuk menjaga jarak selama perjalanan, KAI hanya menjual tiket 70% dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.
Dari seluruh tempat duduk yang KAI sediakan, rata-rata okupansi Kereta Api Jarak Jauh terus mengalami peningkatan. Pada bulan Agustus 2020 okupansinya rata-rata 62%, naik dibanding bulan Juli dimana rata-rata okupansi hanya 46%.
“Petugas di stasiun dan dalam perjalanan senantiasa mengumumkan perihal protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh pelanggan,” ujar Joni.
Selain 3M, KAI juga melakukan protokol kesehatan lainnya seperti pelanggan diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket.
Khusus pelanggan KA Jarak Jauh diharuskan menunjukkan Surat Bebas Covid-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test.
KAI juga sudah bekerjasama dengan Rajawali Nusindo untuk menyediakan layanan Rapid Tes di stasiun dengan harga terjangkau. Pelanggan cukup membayar Rp85.000 dan menunjukkan kode booking atau tiket KA Jarak Jauh untuk dapat menggunakan fasilitas ini.
Layanan ini tersedia di 14 Stasiun yaitu Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Jember, dan Ketapang. Khusus Stasiun Ketapang baru akan dimulai pada 14 Agustus 2020.
Bagi pelanggan KA Lokal, pelanggan tidak diperbolehkan berbicara di dalam kereta guna menghindari penularan Covid-19 melalui droplet. Adapun untuk pelanggan dengan usia di atas 50 tahun, kondektur berhak mengatur penempatan tempat duduknya supaya tidak berdampingan dengan pelanggan lain.
“Untuk mendapatkan tiket kereta api, pelanggan dapat memesan secara online melalui aplikasi KAI Access dan channel online lainnya mulai H-7 keberangkatan KA. Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun dilayani mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan KA,” pungkasnya.