Dalam Lima Tahun, BTN Salurkan Rp22 Triliun KPR Sektor Informal

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar bersama Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Komisioner BP Tapera Adi Setianto, Rektor Universitas Islam (UIN) Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, dan Asisten II Pemprov Sumatera Selatan Basyaruddin Akhmad menyaksikan proses Akad Massal KPR Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (26/9/2023).Foto/Dok-BTN/BUMNTRACK
E-Magazine November - Desember 2024
Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar bersama Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Komisioner BP Tapera Adi Setianto, Rektor Universitas Islam (UIN) Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, dan Asisten II Pemprov Sumatera Selatan Basyaruddin Akhmad menyaksikan proses Akad Massal KPR Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (26/9/2023).Foto/Dok-BTN/BUMNTRACK

Jakarta, BUMN TRACK – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengukuhkan diri sebagai bank yang peduli terhadap sektor informal dalam mewujudkan mimpinya memiliki rumah impian. Terbukti, dalam lima tahun terakhir BTN telah menyalurkan KPR ke sektor informal sekitar 133.000 unit atau sekitar Rp22 triliun.

Jika mengacu pada data sejak BTN dipercaya sebagai bank panyalur KPR pertama kalinya pada Desember 1976 atau 47 tahun lalu, maka angkanya lebih besar lagi. Perseroan sejak 47 tahun lalu telah menyalurkan KPR ke sektor informal sekitar 410.000 unit atau senilai sekitar Rp52 triliun.

“Sektor informal menjadi fokus kami dalam lima tahun terakhir. Kami telah menyalurkan pembiayaan perumahan kepada driver ojek online, pedagang pasar, marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya,” kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, di Jakarta, ditulis Selasa (6/2/24).

Menurutnya, sektor pekerja informal dinilai sebagai segmen yang potensial untuk digarap bisnis jasa layanan perbankan. Selain karena jumlahnya yang sangat besar, masih banyaknya yang belum mengakses layanan keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi bank untuk bisa mencarikan solusi bagi pekerja informal.

Untuk itu, pihaknya bersama pemerintah dan BP Tapera terus berkolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pekerja informal dalam memiliki rumah yang layak huni. Setelah sebelumnya, pemerintah menerbitkan skema KPR sektor informal dengan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Kini BTN berkolaborasi dengan BP Tapera meluncurkan produk Tabungan BTN Rumah Tapera yang menyasar kalangan pekerja informal melalui kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Nixon menuturkan, Tabungan BTN Rumah Tapera ini dapat menjadi solusi bagi pekerja informal untuk mendapatkan fasilitas FLPP. “Kita harus bisa kalahkan asumsi yang selama ini menyebutkan bahwa sektor informal itu risikonya tinggi, sehingga sulit untuk mendapatkan KPR,” kata Nixon

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar. Ada sekitar 185 sub-sektor pendukung perumahan yang turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan. “Kemudian rumah sederhana juga memakai 90% produk lokal untuk membangun satu unit rumah,” katanya.

Dari sisi tenaga kerja, lanjut dia, sektor perumahan juga memberikan peluang untuk mengembangkan lapangan kerja di Indonesia karena rata-rata setiap 1 rumah membutuhkan 5 tenaga kerja. Artinya kalau ada 100.000 unit rumah yang dibangun maka diperlukan tenaga kerja sebanyak 500.000 orang.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.