
Jakarta, Bumntrack.co.id – Sebagai upaya semua karyawan maupun manajemen melihat penampakan perusahaan secara nyata, IPC Marine (IPCM) melantik pejabat baru di halaman kantor. Harapannya, semua anggota perusahaan bisa berintrospeksi dan berkontemplasi bahwa yang bisa mengubah nasib perusahaan adalah kita sendiri. Dan peran besar ini menjadi tanggung jawab dari pejabat yang akan dilantik.
“Semua anggota perusahaan bisa berintrospeksi dan berkontemplasi bahwa yang bisa mengubah nasib kita adalah kita sendiri,” kata Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) Tbk, Chiefy Adi Kusmargono di Jakarta, Rabu (30/10).
Menurutnya, susunan pejabat struktural baru merupakan langkah cepat pasca RUPSLB pada tanggal 15 Oktober 2019. Pasalnya, sebagai perusahaan terbuka harus melangkah cepat dan tepat agar tercipta kejelasan fungsi, tugas, peran dan kewenangan serta tanggung jawab masing-masing jabatan beserta pemegang jabatan dalam struktur organisasi baru.
“Langkah ini sangat diperlukan terlebih PT JAI Tbk sudah merupakan perusahaan terbuka/public.Tidak cukup masing-masing pemegang jabatannya berhasil dalam proses dan hasil karya di luang lingkup bidang tugas masing-masing. Namun juga harus turut mewarnai transformasi budaya perusahaan, konsisten dalam penerapan GCG dalam segala aspek dan membangun risk culture dalam perusahaan,” terangnya.
Dirinya menenkankan bahwa mulai saat ini pejabat struktural diberikan julukan sebagai role model dengan menerapkan Nationalism Leadership. Artinya bahwa seorang role model harus sebagai leader.
“Leader tidak hanya sebagai pemimpin yaitu: ing ngarso sung tulodho (memberi tauladan di depan), ing madyo mangun karso (di tengah membangun semangat), tut wuri handayani (memberi dorongan dari belakang). Namun juga pemimpin berperan sebagai Guru, dimana seorang guru sudah tidak lagi mendambakan “kerajaan” atau posisi atau materi, tapi basic need nya adalah melahirkan karya, prestasi dan nilai lebih. Karena kalau pemimpin sebagai guru masih mendambakan “kerajaan” maka hanya layak disebut sebagai seorang pengajar,” tambahnya.
Lebih lanjut lagi pempimpin harus juga berperan sebagai sahabat, dimana bisa mengefektifkan komunikasi, mengikis budaya feodal dan birokrasi. Untuk semua staf/pelaksana disebut sebagai change agent, yang diberikan ruang seluas-luasnya dalam berkontribusi, berinovasi, berkreativitas dalam berkarya untuk kemajuan perusahaan sesuai peran dan kewenangan masing-masing.
“Langkah ini harus dilakukan secara sinergi dan kolaboratif secara teamwork sehingga semua karya yang akan dihasilkan nantinya akan menjadi signature bagian dari masa depan, kebanggaan dan kebahagiaan Bangsa Indonesia,” pungkasnya.