Jakarta, BUMN TRACK – Di tengah kondisi Ketidakpastian global, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) mempertahankan kinerja yang solid sekaligus menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, BRI pun berstrategi ‘wait and see’ untuk merespons dinamika pasar sekaligus mengembangkan pendekatan yang fleksibel dan terukur.
“Jika tantangannya tidak lebih buruk dari sekarang, kita masih bisa bertahan. Namun, jika tantangannya memburuk, kita harus punya plan B. Apa yang harus kita perketat, mana yang harus kita jaga, kita sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kondisi yang lebih buruk,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (20/2/25).
Berbagai langkah strategis disiapkan BRI untuk menjaga stabilitas dan kinerja bisnis, termasuk rencana cadangan untuk mengantisipasi potensi krisis.
Pendekatan BRI menggunakan analogi kompetisi sepak bola. Prinsip utama yang dipegang BRI adalah untuk tetap meraih kemenangan, meskipun hasilnya tidak selalu sempurna.
Misal, dalam keadaan normal, BRI dapat menang 3-0, yang berarti likuiditas, kualitas, dan profitabilitas berada dalam kondisi baik. Sebaliknya, dalam situasi penuh ketidakpastian, BRI cukup menang 2-1, yakni dengan tetap menjaga likuiditas dan kualitas untuk memastikan keberlanjutan.
“Meskipun profitabilitas bisa sedikit menurun, yang penting adalah kita tetap bertahan,” tambahnya.