Jakarta, BUMN TRACK – Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju melalui program hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam.
Indonesia dapat mencontoh kesuksesan negara-negara tetangga dalam menciptakan ekosistem industri yang mampu memberikan dampak positif dalam mengeluarkan ekonominya dari middle income trap.
“Beberapa negara tetangga Indonesia telah mampu mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik, sehingga berhasil mengeluarkan ekonomi negaranya dari middle income trap, seperti Korea Selatan, Jepang, dan China,” kata Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Senin (13/1/25).
Negara-negara tersebut mengandalkan industri manufaktur, seperti otomotif dan elektronik, yang sebagian besar merupakan hasil hilirisasi dan industrialisasi mineral yang mereka miliki.
“Pada intinya, negara-negara tersebut mengandalkan pertumbuhan industri manufaktur. Dan memang ini adalah sektor kunci kalau mau keluar dari pendapatan menengah atas menjadi negara maju,” katanya.
Bambang berpendapat, Indonesia mungkin masih akan menghadapi tantangan besar jika harus berkompetisi langsung dalam sektor otomotif dan elektronik, karena sudah banyak kompetitor yang berhasil melakukan penetrasi pasar dan konsisten melakukan riset serta pengembangan.
Namun, menurutnya, Indonesia mampu mengambil sebagian rantai pasok dari industri otomotif dan industri elektronik ini dengan mengoptimalkan hilirisasi dan industrialisasi mineral serta batu bara dalam negeri.
“Tentu kita tetap punya kesempatan, dan kita juga sebenarnya pernah mencapai pertumbuhan 8%. Kebetulan, kita memiliki sumber daya tambang yang luar biasa. Ini artinya, bagaimana kita bisa menciptakan sektor manufaktur yang menghasilkan nilai tambah dari sumber daya alam kita ini,” katanya.
Direktur Portofolio Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyampaikan Grup MIND ID sangat mendukung tumbuhnya industri manufaktur yang mampu memproduksi barang dari basis mineral batu bara Indonesia.
Terlebih, bahan baku mineral batu bara yang Grup MIND ID miliki saat ini dapat memberi dampak yang lebih optimal, jika tidak dapat diserap oleh industri manufaktur dalam negeri.
“Oleh karena itu, program hilirisasi harus dapat berjalan beriringan industrialisasi. Kami mengharapkan kolaborasi strategis antara sektor pertambangan dengan industri manufaktur sehingga bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga kita bisa bersama-sama menjadi sektor yang kontributif dalam rangka pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%,” katanya.