Investasi Migas 2024 Masih Menjanjikan, Dirjen ESDM: Kolesterolnya Masih Ada
Jakarta, BUMN TRACK – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan gas secara optimal sebagai strategi dalam merespons tuntutan internasional untuk memanfaatkan energi terbarukan.
“Potensi sumber daya energi fosil tetap menjadi fokus utama. Masih banyak cekungan migas di berbagai wilayah di Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Sumatera Tengah,” kata Dirjen Migas, Prof. Ir. Tutuka Ariadji dalam diskusi yang digelar Forum Wartawan ESDM (FWESDM) di Jakarta, Rabu (25/10/23).
Menurutnya, berbagai langkah yang diambil pemerintah terutama hilirisasi. Namun program energi berkelanjutan masih memiliki potensi yang yang menjanjikan.
Indonesia saat ini memiliki potensi migas hingga 10 kali dari sumber daya yang ada. Namun, untuk meningkatkan hal tersebut, dibutuhkan berbagai upaya, mulai dari data tambahan, penelitian hingga eksplorasi sumur migas baru.
“Tantangan kita ke depan adalah menjadikan sumber daya menjadi cadangan baru, melalui data tambahan, penelitian, survei hingga eksplorasi,” jelasnya.
Kementerian ESDM terus meningkatkan investasi bersama K3S untuk bisa cepat melakukan penemuan cadangan migas baru.
“Artinya, perusahaan di Indonesia sebenarnya telah memiliki kompetensi eksplorasi di daerah sendiri. Itu merupakan bagian strategi. Kunci dari penemuan migas baru adalah service enginering yaitu geologi dan geo fisik,” jelasnya.
Pihaknya bersyukur banyak perusahaan asing menarik investasi di negara lain, namun justru mereka meningkatkan investasinya di Indonesia. Namun, tetap diperlukan upaya kolaboratif yang kokoh dari semua pihak terkait untuk memastikan kesinambungan dan ketahanan energi nasional.
Indonesia masih banyak perusahaan multi nasional yang memiliki kompetensi internasional serta financial yang kuat.
“Kalau ditanya gurih atau tidak, masih cukup enak, kolesterolnya masih ada,” tutupnya.