BERITA

Jaga Performa Mesin, Komunitas Mobil Pakai Pertamax Turbo

Jakarta, Bumntrack.co.id – Di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebagian besar masyarakat lebih banyak berada di rumah. Akibatnya kendaraan jarang digunakan. Agar performanya tetap terjaga, mesin memerlukan perawatan rutin dan memakai bahan bakar yang tepat. Penting bagi sesama pengendara untuk berbagi pengetahuan tentang cara merawat mesin kendaraan dan mendorong agar pengendaran memilih bahan bakar yang berkualitas. Terutama BBM dengan angka oktan tinggi agar performa mesin terjaga dan emisi gas buang lebih bersih, sehingga mesin tetap sehat serta lebih ramah lingkungan.

“Mayoritas pengguna Chevrolet Trax memakai BBM dengan kadar oktan (RON/Research Octane Number) 98, sesuai petunjuk buku manual. Dampaknya, tarikan gas bertenaga, relatif hemat dan emisi gas buang lebih bersih,” kata Wakil Ketua Umum T-RAX, Iwan Pasadam dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (12/10).

Kepala Bengkel Fontana, Muam Dwi Cahyono memberikan tips merawat mesin kendaraan saat PSBB. Pengendara perlu melakukan pengecekkan kendaraan secara rutin. “Di manual book kendaraan, pabrikan telah menyesuaikan bahan bakar yang cocok sesuai jenis kendaraan. Penting agar tidak menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih rendah daripada yang dianjurkan. Sebab dapat merusak mesin dalam jangka panjang,” jelas Muam.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Eko Kristiawan mengungkapkan, sebagai kendaraan dengan tingkat kompresi cukup tinggi, Chevrolet Trax dianjurkan memakai Pertamax Turbo. Produk ini memiliki RON 98 dan kandungan sulfur di bawah 50 ppm, yang artinya menghasilkan gas buang dengan kadar karbon relatif rendah. Dilengkapi formula PERTATEC dan Ignition Boost Formula, Pertamax Turbo dirancang untuk menjaga mesin agar bebas karat, lebih tahan lama, efisien, dan meningkatkan akselerasi kendaraan.

Selain itu, Pertamax Turbo cocok untuk konsumen yang memiliki kendaraan dengan mesin berteknologi tinggi, minimum kompresi rasio 12:1, atau kendaraan dengan teknologi supercharger maupun turbocharger. Di luar efek negatif terhadap mesin kendaraan, BBM dengan angka oktan rendah menghasilkan emisi gas buang yang lebih polutif. Saat ini, hanya 7 negara di dunia yang masih memakai bahan bakar dengan RON 88, salah satunya Indonesia.

“BBM dengan RON rendah pada jangka panjang berdampak signifikan terhadap lingkungan, dan pada akhirnya kesehatan kita. Dengan menjaga kualitas udara, kita juga menjaga kesehatan tak hanya untuk saat ini tapi untuk anak cucu kita,” ujar Eko.

Artikel Terkait

Back to top button