
Sebagai upaya mendukung pertumbuhan bisnis syariah serta meningkatkan strategi layanan prima perbankan, Jamsyar terus berinovasi dan mendorong pergerakan ekonomi di tengah pandemi yang saat ini masih berlangsung. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menggandeng Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah sebagai mitra strategis.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Jamsyar dengan PT Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah (UUS) berlangsung pada Selasa (17/11) di The Grand Mansion Menteng Jakarta. Kegiatan ini dilakukan oleh Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo dan Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirto Wijoyo. Turut hadir di antaranya Direktur Operasional Jamsyar Achmad Sonhadji, Direktur Sharia PT Bank Sinarmas, Tbk, Halim, dan Dewan Pengawas Syariah PT Bank Sinarmas, Tbk, Bukhori Muslim dan Ahmadi Sukarno selaku .
Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo mengatakan, melalui kerjasama ini diharapkan kedua perusahaan dapat saling melengkapi dan menciptakan solusi kreatif untuk menjawab seluruh pemenuhan nilainilai kebutuhan masyarakat dan Terjamin Jamsyar. “Penandatanganan nota kesepahaman ini akan menjadi awal untuk kerjasama yang saling memberi nilai antara JamSyar dan Bank Sinarmas-UUS,” ungkapnya.
Menurutnya, berbagai produk Penjaminan Jamsyar yang dapat mendukung peningkatan kinerja perbankan di antaranya Penjaminan (Kafalah) Pembiayaan Multiguna/Konsumtif; Penjaminan (Kafalah) Pembiayaan KPR Syariah; Penjaminan (Kafalah) Pembiayaan Program Pemerintah; dan Penjaminan (Kafalah) Pembiayaan Konstruksi dan Pengadaan Barang/Jasa.
Anak perusahaan dari PT Jamkrindo ini juga melayani Penjaminan (Kafalah) Pembiayaan Umum; Penjaminan (Kafalah) Supply Chain Financing; Penjaminan (Kafalah) Kontra Bank Garansi dan Penjaminan (Kafalah) Pembiayaan Lainnya.
Selain berperan dalam produk penjaminan komersial, JamSyar juga terus mendukung penjaminan pembiayaan program-program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan UMKM dan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Disisi lain, realisasi penyaluran Pembiayaan Bank dimasa COVID-19 mengalami penurunan. Guna mengatasi permasalahan tersebut, pada bulan Juni 2020 lalu, Pemerintah mencanangkan penyaluran pembiayaan Modal Kerja Program PEN yang dijamin oleh Lembaga Penjamin.
Dari sisi kinerja keuangan, pertumbuhan asset Jamsyar di tiga tahun terakhir rata-rata mencapai angka 44,43 persen per tahun. Posisi per 31 Oktober 2020 total asset Jamsyar adalah Rp1,4 triliun, sedangkan untuk pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah rata-rata tiga tahun terakhir adalah 57,05 persen per tahun, sedangkan per 31 Oktober 2020 Imbal Jasa Kafalah sebesar Rp382,42 miliar. IJK yang belum diakui sebagai pendapatan yang dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan mencapai Rp. 633,65 miliar.
Selain pendapatan ditangguhkan tersebut Jamsyar juga telah memupuk cadangan klaim, dimana pada posisi per 31 Oktober 2020 sebesar Rp. 21,9 milyar. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga suistainability korporasi. Nilai cadangan klaim tersebut ditetapkan melebihi dari ketentuan minimal yang diatur dalam POJK. Dengan demikian, persiapan Jamsyar dapat dikatakan sangat memadai untuk mengantisipasi risiko di masa depan dan menjaga pertumbuhan laba korporasi yang istimewa dan berkelanjutan. Kondisi keuangan yang tersebut mampu mendukung pertumbuhan bisnis penjaminan JamSyar dan sinergi dengan mitra perbankan dan pelaku usaha lainnya.
Atas kinerja yang gemilang, Jamsyar diganjar berbagai perhargaan di berbagai bidang diantaranya Management Risiko, TI, Human Capital, Finance dll. Belum lama ini, beberapa award yang diterima adalah The Best Islamic Financing Guarantee Company” dari Infobank pada tahun 2020 dan The Best Marketing Anak Perusahaan BUMN pada ajang BUMN Branding Marketing 2020 oleh BUMN Track pada November 2020.