Jurnalistik Mengancam Jurnalisme

Jakarta, BUMN TRACK – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas banyak tantangan yang dihadapi.
“Upaya mewujudkan jurnalistik berkualitas menghadapi berbagai tantangan berbagai platform. Salah satunya, lawan dari media mainstream adalah media sosial,” kata Menkominfo, Budi Arie saat membuka Seminar Nasional yang diadakan oleh Dewan Pers. Rabu, (8/11/23).
Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu dalam sambutannya mengungkapkan media memiliki peran sangat vital dalam era sekarang ini. Salah fungsi media adalah sebagai satu pilar demokrasi dengan memberikan produk jurnalistik yang profesional.
Menurutnya, agar wartawan bisa bekerja dengan profesional dan memberikan informasi yang berkualitas untuk masyarakat maka diperlukan dukungan sarana dan prasarana. Wartawan juga menjadi human rights defenders atau penjaga hak asasi masnusia.
“Gimana mau profesional, jika minim dukungan dari pers, gaji di bawah UMP, peralatan tidak ada,” kata Ninik.
Dirinya juga mengungkapkan perlunya regulasi untuk perlindungan pada wartawan. Apalagi dalam menjalankan tugasnya, wartawan banyak mendapat ancaman.
Berdasarkan riset yang dilakukan reuters menggambarkan bahwa Pertama, kehidupan dunia online dan sosial media sangat populer. Masyarakat urban selalu menggunakan media sosial dan online meskipun ada sebagian yang masih menggunakan TV dan Radio.
“Data ini mengambarkan bahwa online dan internet itu medio yang harus diletakkan sebagai tantangan baru, sebagai bagian dari kehidupan kita,” terangnya.
Kedua, dalam tiga tahun terakhir sebanyak 39 persen masyarakat masih percaya pemberitaan dari media.
“Meskipun mendapat informasi dari media sosial, tapi pemberitaan dari media masih dinanti,” terangnya.
Dirinya berharap, dari seminar yang digelar, insan pers bisa berdiskusi terkait tantangan dan peluang bisnis di era saat ini.
“Saya kira seminar ini, tempat kita mendikusikan apakah bisnis media bakal tumbang, ganti baju, atau cuma bergeser saja,” terangnya.