
Jakarta, Bumntrack.co.id – Pemprov DKI Jakarta bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT MRT Jakarta sepakat untuk membuat perusahaan joint venture yang diberi nama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek. Perusahaan tersebut nantinya akan mengelola dan menata 72 stasiun di wilayah Jabodetabek.
“Pada perjanjian ini, PT KAI Persero akan berperan dalam hal peningkatan prasarana di dalam stasiun, manajemen sirkulasi penumpang dan kendaraan, serta izin akses,” kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro di Jakarta, Jumat (10/1).
Edi menambahkan, perjanjian kerja sama ini akan berlaku hingga satu tahu ke depan. “Ini adalah ikhtiar bersama kolaborasi tiga unsur utama, yaitu Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan RI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menambahkan apabila integrasi antar moda, pengembangan kawasan TOD dan penataan simpul transportasi jika dikelola dengan baik, maka akan memberikan dampak positif bagi pengembangan ibukota Jakarta. “Selain itu, akan membawa kemudahan bagi masyarakat dalam menggunakan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta tentunya dapat mengurangi kemacetan,” tambahnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa dalam pelaksanaan rencana aksi penataan kawasan stasiun-stasiun kereta api milik PT KAI (Persero), PT MRT Jakarta (Perseroda) akan bertindak sebagai project management unit yang memfasilitasi dan memonitor perkembangan pelaksanaan penataan tersebut.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memiliki 51 persen saham karena menjadi pusat koordinasi rencana aksi dengan pelaksanaan teknis oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, dst sesuai dengan bidangnya masing-masing,” tambahnya.
Diharapkan nanti moda transportasi darat dan kereta akan menjadi satu. Dalam fase awal, Perusahaan JV akan menata empat stasiun, yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman.