KBS dan SGT Investasikan Rp1,2 Triliun Bangun ‘Integrated Warehouse’ Cilegon
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) bersama dengan PT Sentral Grain Terminal (SGT) secara resmi meluncurkan fasilitas Integrated Warehouse (IWH) di Pelabuhan Cigading, Cilegon. Tahap pertama telah selesai dibangun fasilitas gudang penyimpanan (Flat Storage) berkapasitas 200.000 MT dan tahap berikutnya akan dibangun fasilitas gudang vertical (silo) berkapasitas minimum 70.000 MT sehingga nantinya kapasitas totalnya menjadi sebesar 270.000 MT.
“Nilai investasi meliputi Continuous Ship Unloader (CSU) dan Dermaga sekitar Rp300 miliar. Ditargetkan KBS bisa melayani kargo grain dan meal hingga 5 juta ton. Saat ini kami sudah mampu melayani hingga 3,5 juta ton,” kata kata Direktur Utama PT KBS, Alugoro Mulyowahyudi dalam teleconference di Jakarta, Selasa (23/6).
Menurutnya, IWH memiliki fasilitas teknologi termodern di Indonesia, gudang transit seluas 11,6 HA ini akan terhubung langsung dengan Continuous Ship Unloader (CSU) yang berada di Dermaga 1 milik PT KBS melalui conveyor belt. CSU diperuntukan untuk melayani bongkar kargo grain seperti soybean, corn, wheat & soybean meal dengan metode food grade handling. Teknologi berupa chain, discharge rate CSU dapat mencapai 1,300 ton/jam atau setara dengan rata-rata 20,000 ton/hari.
“Kami membangun conveyor dengan seluruh fasilitas penunjang diperkirakan membutuhkan total investasi kurang lebih USD65 juta atau sekitar Rp923 miliar. Harapan kami, dengan beroperasinya terminal curah kering, maka produk yang dihasilkan lebih higiene, bahkan mampu menangani 90 persen cargo yang ada di Cilegon,” kata Direktur Utama PT Sentral Grain Terminal, Farhan Rio Gunawan.
Pembangunan Integrated Warehouse menggunakan kemajuan teknologi yang memberikan efek luar biasa khususnya di Indonesia. Efisiensi proses pembongkaran berujung pada efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh konsumen. “Terlebih dengan kapasitas baru ini menjadikan Sentral Grain Terminal 2 menjadi salah satu yang terbesar di ASEAN,” terangnya.
Menurutnya, pada era disrupsi teknologi saat ini, perusahan dituntut untuk terus berinovasi mengiuti perkembangan. “Kalau kita tidak berubah, maka akan suffering. Tadinya sudah nyaman loading langsung ke truck, lama kelamaan akan ditinggalkan oleh konsumen,” kata Alugoro.
Salah satu kelebihan alat ini yaitu memberikan dedikasi khusus terhadap Jetty. “Selain itu, discharge rate hari ini mencapai 15.000 tpd dari 8.000 tpd dan akan terus ditingkatkan menjadi 20.000 tpd. Jadi yang semula 11 hari menjadi 6 bahkan 4 hari ketika unloading muatan,” jelasnya.
Untuk diketahui, KBS merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang bertransformasi menjadi perusahaan logistik, sedangkan PT Sentral Grain Terminal (SGT) merupakan anak perusahaan dari FKS Logistics