CSR

Memahami Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pertamina

Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam menghadapi pandemi Covid-19, PT Pertamina (persero) dituntut turut serta membantu meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat dan memberdayakan kegiatan sosial melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di wilayah sekitar perusahaan. Program Kemitraan merupakan program bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kemampuan sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Program kemitraan disertai dengan pola pendampingan, pembinaan, pelatihan, fasilitas promosi. Para mitra binaan berpeluang memberdayakan potensi dan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan masyarakat di wilayahya dengan fokus diarahkan pada pengembangan ekonomi kerakyatan untuk menciptakan pemerataan pembangunan,” kata Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III, Eko Kristiawan di Jakarta, Sabtu (21/10).

Dalam skema program kemitraan, pelaku UMKM akan diberikan pinjaman dengan bunga yang sangat ringan. Salah satu simulasi yang diberikan yaitu pinjaman Rp50 Juta, tenor 3 tahun dengan cicilan antara Rp1.4 juta hingga Rp1.5 juta. Apabila ditotal secara keseluruhan, maka pengembalian berikut jasa sekitar Rp53 Juta.

“Di masa pandemi Covid-19, tidak ada UMKM yang mengalami peningkatan tajam. Semua sektor sedang berusaha recovery dan kami membantu mitra binaan untuk bertahan dan bangkit kembali. Dalam program kemitraan tidak hanya memberikan pinjaman modal, namun juga pembinaan dan pendampingan agar usaha mitra binaan dapat berkembang,” terangnya.

Lain halnya dengan Program Bina Lingkungan yang program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat melalui pemanfaatan dana laba BUMN yang bersifat hibah. Besaran dana Bina Lingkungan yaitu 2 persen dari Prognosa laba perusahaan.

“Program Kemitraan dan dengan Bina Lingkungan sangat jelas perbedaannya. Bina Lingkungan itu bukan pinjaman modal usaha, melainkan berupa bantuan/hibah setelah melalui tahapan pengiriman proposal, survey kelayakan bantuan sampai pada realisasi bantuan,” tambahnya.

Salah satu contoh Program Kemitraan yaitu penyaluran modal kerja untuk 38 petani hortikultura yang tergabung dalam wadah Koperasi Pondok Pesantren Al-ittifaq senilai lebih dari Rp5,5 Miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan usaha seperti pembibitan, penanaman, perawatan sayuran dan buah-buahan. Pertamina menggandeng Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq karena koperasi percontohan di wilayah Bandung yang menyuplai sayur dan buah-buahan segar untuk jaringan swalayan di Bandung dan Jabodetabek, serta pasar tradisional.

“Salah satu tantangan program kemitraan adalah proses survey kelayakan. Selain itu, masih ada pengembalian pinjaman yang tidak lancar,” terangnya.

Artikel Terkait

Back to top button