
Jakarta, BUMN TRACK – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjuk PT Pos Indonesia (Persero) sebagai penyelenggara Dinas Pos lainnya. Merujuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 3/2023, Pos Indonesia akan berperan untuk mendistribusikan logistik dinas dan menjamin standar kualitas pengiriman.
Di sisi lain, PT Pos sebagai BUMN logistik diharapkan mampu menjangkau daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). PT Pos juga didorong untuk menyelenggarakan layanan pos universal di 2.400 kecamatan dan mendukung penyediaan layanan kurir maupun logistik bagi pemerintah.
Dalam kolaborasinya dengan pemerintah, Pos Indonesia telah berperan dalam mendistribusikan vaksin COVID-19, bantuan sosial (bansos) cadangan, membangun nusantara logistics hub di IKN, serta menjadi distribusi logistik pemilu.
“Sebagai perusahaan yang telah berusia 278 tahun, Pos Indonesia sudah memenuhi standar mulai dari sisi ketersediaan gerai, jangkauan layanan, sampai penanganan risiko. Kami harap agar seluruh instansi bisa memanfaatkan ini agar kita semakin kuat,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budie Arie di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).
Pos Indonesia, sambung Budi, menjadi jasa pengiriman terintergasi yang mempunyai cakupan luas. Pos Indonesia pun berkontribusi dalam mendongkrak biaya logistik nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga ditargetkan biaya logistik pada 2045 mencapai 9 persen terhadap PDB.
Direktur Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, menambahkan, Pos Indonesia akan menjalankan peran dan tugasnya secara optimal seiring dengan penunjukannya sebagai penyelenggara dinas pos. Faizal pun mengapresiasi langkah Kominfo lantaran mempercayai Pos Indonesia sebagai jasa logistik yang mengurusi kebutuhan masyarakat.
“Melalui POSIND Day, ke depannya Pos Indonesia dapat menjamin komunikasi dan mendorong ekonomi di wilayah 3T. Dengan begitu, kegiatan logistik naisonal ke depannya dapat terakomodir dan pendistribusian logistik nasional dapat merata,” ungkap Faizal.
Dalam kesempatan yang sama, Pos Indonesia turut memperkenalkan logo baru yang menggantikan logo dengan khas burung merpati sebelumnya. Bertuliskan “PosIND,” logo ini bermakna Pos Integrated National Distribution System yang akan menjadi wajah baru bagi Pos Indonesia.
POSIND Day turut dimeriahkan dengan peluncuran Katalog Prangko 2024 dan Prangko Tahun Naga Kayu 2575 edisi Imlek. Kedua prangko tersebut diluncurkan sejalan dengan itikad POSIND dalam mengapresiasi corporate customer di segmen pemerintahan.
Melalui peluncuran prangko ini pula, Pos Indonesia secara berkala berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan sekaligus kepuasan masyarakat. Perseroan memproduksi 90.000 lembar prangko yang terdiri dari 5.000 full sheet, 5.000 lembar souvenir, serta 1.000 sampul hari pertama alias first day cover.
“Diluncurkannya kedua prangko ini sebagai komitmen Pos Indonesia dalam meningkatkan pelayanan sekaligus kepuasan masyarakat. Pada dasarnya, prangko ini diluncurkan sejalan dengan momen Imlek tahun ini yang dipercaya dapat membawa keberuntungan,” tambah Faizal.