BERITA

Pengusaha Muda BRILiaN Dorong Kelahiran Wirausahawan Unggul

Jakarta, Bumntrack.co.id – Tiga pengusaha muda asal Bandung dan Semarang terpilih sebagai pemenang program Pengusaha Muda BRILiaN 2020, sebuah program akselerasi bisnis dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Penyerahan penghargaan ini dilakukan pada penutupan pameran produk industri kreatif BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2020.

Ketiga pengusaha muda yang meraih penghargaan itu adalah Oktavianus Dwi Wahyu Widyanarka (Juara 1), Ajeng Respati (Juara 2) dan Husni Muthohari (Juara 3). Memiliki usaha di segmen berbeda-beda, ketiga entrepreneur muda tersebut dianggap memenuhi kriteria untuk memenangkan kompetisi Pengusaha Muda BRILiaN 2020.

“BRI akan didik lebih banyak lagi pengusaha muda. Para pengusaha muda jangan takut untuk berusaha, tetap tekun, dan berani mengambil risiko. Untuk menjadi besar mereka harus melalui beberapa kegagalan, terus memacu diri dengan belajar karena dunia terus berubah, dan berani mencari business partner baik untuk pendampingan atau permodalan agar menjadi lebih besar,” kata Direktur Bisnis Kecil, Ritel dan Menengah BRI, Priyastomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (18/12).

Pemenang penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN 2020 dipilih setelah seleksi ketat terhadap 400 UMKM peserta yang mendaftar pada tahun ini. Dari seleksi yang berlangsung, terdapat 12 finalis terpilih yang akhirnya mengerucut menjadi 3 nama pemenang. Pemenang juara satu Pengusaha Muda BRILiaN 2020 ini dimiliki Naruna Ceramic yang didirikan Oktavianus pada 2018, di Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Sesuai arti nama usahanya, Oktavianus berharap Naruma Ceramic bisa menjadi merek terdepan di segmen keramik ke depannya. Keramik produksi Naruna begitu unik dan diaplikasikan dalam bentuk cangkir, gelas, piring, hingga tatakan.

Kekuatan dan keunikan produk Naruna yakni dibuat menggunakan tangan (handmade) oleh para SDM berpengalaman. UMKM ini melayani pembuatan keramik sesuai dengan desain dan warna yang diinginkan konsumen. Bahkan, pemesan bisa membuat logo sendiri yang ingin disematkan ke dalam keramik. Kini, Naruna memiliki omzet Rp200 juta per bulan dan telah melakukan ekspor hingga ke Australia.

Setelah itu, ada merek Havilla Gourmet Tea milik Ajeng dan Neysa Valeria yang menjadi juara 2 dan sudah berdiri sejak 6 tahun lalu di Bandung, Jawa Barat. Havilla Gourmet Tea kerap melakukan edukasi, kurasi, produksi, dan menjual teh berkualitas baik (specialty tea) dari berbagai daerah di Indonesia.

“Mengikuti Pengusaha Muda BRILiaN ini sangat bermanfaat sekali. Kami mendapat ilmu yang fundamental untuk memperkuat dasar usaha. Saya bersyukur mendapat kesempatan dari BRI untuk mendapat mentoring sehingga dapat ditebarkan untuk kebaikan orang banyak,” jelas Ajeng Respati.

Beragam teh spesial yang dikurasi Havilla diantaranya black tea, green tea, oolong tea hingga white tea. Bisnis ini didirikan dengan semangat memberikan akses dan opsi bagi dewasa mud urban untuk dapat menikmati dan mengapresiasi specialty tea berbagai daerah. Omzet Havilla Gourmet Tea sekarang mencapai Rp95 juta per bulan dan sudah melakukan ekspor hingga Hong Kong.

Juara ketiga program Pengusaha Muda BRILiaN adalah Husni dengan merek Muno Folk yang memproduksi lilin aromaterapi berbahan dasar natural ramah lingkungan, eco soy wax, dan sudah didirikan sejak 2 tahun lalu di Kota Cimahi, Jawa Barat. Kini, Muno Folk telah berkembang menjadi usaha dengan omzet Rp150 juta per bulan.

Selain lilin aromaterapi, Muno Folk juga memproduksi pengharum ruangan seperti reed diffuser dan room spray yang dilengkapi lebih dari 30 jenis aroma. Seringkali produk Muno Folk dijadikan suvenir perusahaan, hampers ataupun hadiah untuk berbagai keperluan. Selain melakukan pemasaran secara luring, Muno Folk juga memprioritaskan penjualan melalui marketplace dan sosial media.

“Kami siap mendukung UMKM mulai dari memberikan pinjaman bagi pengusaha ultra mikro sampai skala menengah, hingga pendampingan untuk pengusaha muda yang punya potensi bisnis bagus. BRI akan tetap mendampingi dan mengedepankan inovasi serta kreativitas dalam memajukan usaha-usaha generasi muda,” kata Priyastomo.

Priyastomo berharap, ke depannya semakin banyak anak-anak muda di Indonesia yang membuka usaha kreatif. Keberadaan wirausahawan baru ini sangat diperlukan, mengingat berdasarkan data terkini baru ada 2 persen hingga 3 persen jumlah pengusaha di Indonesia dibanding total penduduk.

“Wirausahawan perlu dibangun dari anak-anak muda. Pengusaha muda nantinya akan menggantikan konglomerat sekarang, sehingga dipersiapkan dari sekarang. Indonesia punya peluang untuk itu karena kita memiliki entrepreneur yang tangguh dan siap dengan digitalisasi untuk go global. Karena itu, penting bagi kita untuk mulai sekarang serius mencetak pengusaha-pengusaha muda yang unggul,” tutup Priyastomo.

Artikel Terkait

Back to top button