Perempuan Pegang Peran Penting Pertumbuhan EV di Indonesia
Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya dengan melibatkan komunitas perempuan untuk mempercepat ekosistem EV di Indonesia.
National Project Manager ENTREV Boyke Lakaseru mengatakan Enhancing Readiness For The Transition To Electric Vehicle (ENTREV) mendukung pemerintah dalam akselerasi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, tak hanya bagi pengendara laki-laki, kendaraan listrik pula menyasar para puan.
“Komunitas perempuan pengguna EV baik roda dua dan roda empat adalah target dari woman mainstreaming dari project ENTREV dan diharapkan saat berakhirnya program ENTREV pada Februari 2027 target penerima manfaat 321.612 orang, yang diantaranya adalah perempuan sejumlah 87.851 orang, bisa tergapai,” ungkap Boyke.
Ia menilai fenomena keterlibatan komunitas perempuan yang tergabung dan menggerakan komunitas EV sangat menggembirakan. Menurut dia, hal ini menunjukkan keterbukaan ruang untuk perempuan untuk berekspresi, terlibat dan setara dalam dunia EV.
“Saya berharap keterlibatan perempuan tidak hanya terbatas pada komunitas pemanfaatan EV, namun perempuan mempunyai ruang dan kesempatan lebih mendalam soal hal teknis dan non teknis untuk penyiapan dan pertumbuhan ekosistem bisnis EV, seperti terlibat dalam kebijakan mengenai EV, pemasaran EV, penyebar luas tahuan mengenai EV dan juga terlibat dalam hal teknis EV,” ungkapnya.
Pengamat Energi dan Kendaraan Listrik Eko Adji Buwono menjelaskan keterlibatan perempuan dalam ekosistem EV sangatlah penting. Ia mengatakan penerima manfaat merupakan penumpang EV atau sebagai pengendara. Oleh karenanya, kata dia, penting untuk mendukung serta mengajak komunitas pengendara wanita dalam ekosistem EV.
Eko mengapresiasi ENTREV dalam menyelenggarakan berbagai diskusi teknis tentang EV yang mudah diterima oleh para perempuan secara non teknis. Di sisi lain, kegiatan dapat berupa memberikan pelatihan tentang keselamatan menggunakan kendaraan.
“Penting juga untuk diketahui para wanita bagaimana menghubungkan para wanita dengan ekosistem lain dan menjadikan mereka testimoni bagi perempuan lainnya juga,” ujarnya.
Seperti diketahui, pengendara kendaraan listrik perempuan baik roda dua dan roda empat mulai bertumbuh di Indonesia. Seperti, Komunitas Bikers Perempuan Semarang yang berhasil menyelenggarakan acara berkendara dengan motor listrik belum lama ini.
Selain itu pada tahun lalu, PPK Provinsi NTB Hj. Lale Prayatni Gita Ariadi mengukuhkan secara resmi Komunitas Pengendara Wanita Elektrik (SADE). Dalam kesempatan tersebut, Bunda Lale menjelaskan Komunitas Sade atau Srikandi Elektrik merupakan sebuah perkumpulan yang berisi perempuan-perempuan yang menggunakan kendaraan listrik.