Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Kota Pekanbaru dalam mewujudkan swasembada daging di Provinsi Riau. Langkah itu diwujudkan melalui program penguatan kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) di yang bergerak di bidang peternakan sapi dengan mengedepankan konsep sistem integrasi sapi-kelapa sawit (SISKA) di Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar, Riau.
“Kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendukung semangat pemerintah Provinsi Riau dalam mewujudkan swasembada daging di Bumi Lancang Kuning. PTPN V bersama PNM kembali merajut sinergi, yang kali ini selaras dengan program pemerintah provinsi Riau dalam mewujudkan swasembada daging sapi,” kata Corporate Secretary PTPN V, Bambang Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Jumat (29/7/2022).
Dalam kolaborasi ini, PNM dan PTPN V menyasar puluhan peternak yang berasal dari dua kelompok tani ternak, masing-masing adalah Koperasi Unit Desa (KUD) Tunas Muda Kabupaten Siak dan KUD Makmur Kabupaten Kampar. KUD Tunas Muda dan KUD Makmur merupakan bagian dari mitra UMKM Binaan PTPN V. Keduanya memperoleh dana pengembangan usaha sebesar Rp1,5 miliar pada 2020 lalu.
“Bersama PNM Persero, kita menghadirkan trainer dan narasumber yang berkompeten di bidangnya. Tentu, kami berharap saudara-saudara kita, para anggota KUD, dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga mampu meningkatkan produktivitas,” katanya.
Total terdapat 30 petani dari dua KUD yang mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan manajerial selama dua hari di Kota Pekanbaru, Riau tersebut. Salah satu pemateri yang memberikan pelatihan kepada para peserta adalah Beni Manggolo, Ketua Kelompok Tani Peternakan Sapi Karya Lestari Pelalawan, Riau.
Menurut Bambang, Beni adalah sosok yang tidak asing bagi para pelaku peternakan sapi di Bumi Lancang Kuning. Melalui tangan dingin Beni, salah satu desa terpencil di Pelalawan itu berhasil menjadi sentra penghasil daging dan susu sapi terkemuka di wilayah tersebut.
Untuk itu, dia berharap para peserta dapat mempelajari dan mengikuti pelatihan tersebut sebaik mungkin sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajerial serta pengembangan sapi secara tepat.
“Ilmu yang didapat teman-teman mitra PTPN V akan menjadi bekal penting dalam menghadapi segala bentuk perubahan di masa mendatang,” tuturnya.
Senada dengan Bambang, Kepala PT PNM (Persero) Cabang Pekanbaru, Suhardjo berharap dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut, usaha peternakan sapi dapat terus berkembang dan membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Kami memiliki harapan besar usaha yang dijalankan bapak-bapak bisa terus meningkat. Kami bersama PTPN V akan terus mendukung dan mendorong UMKM di Riau. Akan menjadi kebanggaan bagi kami jika usaha yang dijalankan dapat terus berkembang serta berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” paparnya.
Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya meningkatkan swasembada daging sapi di tingkat petani. Salah satunya adalah lewat program SISKA.
Upaya integrasi dilakukan karena saat ini kebutuhan daging sapi di Riau mencapai 19.480 ton pertahun atau setara 152 ribu ekor sapi pertahun. Sementara populasi sapi di Riau mencapai 209.601 ekor, tapi sapi yang dapat dipotong hanya 24 ribuan.
“Kebutuhan sapi kita di Riau sangat tinggi, namun kita masih kurang sekitar 128 ribu ekor atau 84 persenan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan daging sapi itu kita mendatang dari luar Riau,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto medio Juli 2022 lalu.
Ketua kelompok tani Tunas Muda, Setyono, mengatakan bahwa PTPN V memberikan dukungan penting bagi para anggota kelompoknya. Modal pengembangan peternakan sapi sebesar Rp1 miliar yang berasal dari anggaran bergulir dan bergilir program TJSL PTPN V tersebut sangat membantu mereka yang seluruhnya adalah petani sawit mitra PTPN V.
Saat ini, KUD Tunas Muda telah memiliki 300 ekor sapi yang siap mendukung program pemerintah Riau dalam swasembada daging. Populasi tersebut meningkat 100 ekor sejak 2020 lalu, atau setelah mendapat suntikan modal dari PTPN V.
“PTPN V telah memberikan dukungan sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi para petani sapi di Siak. Bantuan itu datang saat kami sedang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilaksanakan PTPN V. Untuk itu, bantuan PTPN V adalah dukungan nyata bagi kami untuk dapat terus memperoleh pendapatan selama peremajaan berlangsung,” ujarnya.
Sejatinya, ia mengatakan bahwa para petani sawit yang mengikuti program itu telah melakukan peternakan sapi secara mandiri sejak 2005 silam. Namun, peternakan sapi yang dijalankan KUD Tunas Muda terkendala minimnya dana pengembangan serta manajerial.
Dengan adanya program yang diusung PTPN V dan PNM, dia menyebutkan kian memperkuat pemahaman petani dalam melaksanakan peternakan secara baik dan berkelanjutan. Dengan begitu, ekonomi petani diharapkan akan meningkat di masa mendatang.
“Terima kasih banyak kepada PTPN V yang mendukung kami secara penuh. Tidak hanya membantu dalam peremajaan sawit melalui jaminan pembiayaan, jaminan bibit unggul, dan jaminan kultur teknis, namu juga pengembangan peningkatan kapasitas dalam usaha peternakan sapi,” tuturnya.
Lebih jauh, ia menuturkan bahwa Pemprov Riau telah menjalin komunikasi dengan para peternak sekaligus petani sawit di Siak dalam mewujudkan program swasembada daging. Setyono yang tidak lain adalah ketua DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir) yakin melalui SISKA, maka program swasembada tersebut dapat terwujud. Sejak berdiri pada 1996 silam, PTPN V telah menyalurkan dana TJSL hingga Rp160 miliar.
Besaran nilai tersebut bukan hanya sebatas pemenuhan atas peraturan perundangan yang berlaku. Namun lebih jauh, Program TJSL adalah salah satu kebutuhan bagi Perusahaan, agar mampu tumbuh dan berkembang bersama seluruh masyarakat melalui integrasi nilai ekonomi, sosial, dan nilai lingkungan.