BERITA

Pusat Monitoring Pemberdayaan PNM, Pantau Program Mekaar dan ULaMM secara Realtime

Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) sejak tiga bulan terakhir telah mengoperasikan Pusat Monitoring Pemberdayaan PNM terintegrasi di Kantor Pusat Jakarta. Pusat Monitoring Pemberdayaan ini merupakan salah satu langkah perseroan untuk mendisiplinkan sekaligus mendigitalisasi bisnis perseroan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

“Dengan papan monitoring ini, kami bisa mengukur kinerja teman-teman yang ada di 34 Propinsi seluruh Indonesia. Misalnya wilayah Surabaya, mereka bisa memonitoring Account Officer (AO) di Papua secara langsung, sejauh mana target dan pekerjaan yang dilakukan. Pengawasan pun dilakukan secara real time,” kata EVP Pengembangan dan Legal PT PNM (Persero), Rahfie Syaefulshaaf di Jakarta, Rabu (19/8).

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas khusus memajukan ekonomi kerakyatan dengan memberikan pembiayaan, pendampingan dan pembinaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), PNM memiliki 6,5 juta nasabah Mekaar yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Data center ini menekankan pada disiplin proses. Sebelumnya, tergantung pada manusia, sekarang di manage secara digital,” jelasnya.

EVP Keuangan dan Operasional PNM, Sunar Basuki memaparkan melalui data center ini, perusahaan mudah untuk mengetahui capaian-capaian yang telah dilakukan AO di seluruh Indonesia. Jumlah nasabah yang mencapai 6.5 juta tersebut tersebar di seluruh Indonesia tersebut akan diupdate tiap 15 menit sekali.

“Dari data realtime per 19 Agustus 2020, kita masih memiliki 92 hari tersisa untuk mencapai target. Sehingga bisa di breakdown capaian yang harus dilakukan per hari tersisa hingga akhir tahun,” jelasnya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 secara langsung berdampak pada jumlah nasabah Mekaar yang sempat turun mencapai sekitar 300.000 nasabah. Ada beberapa hal yang memengaruhi, salah satu diantaranya adalah pembatasan sosial berskala besar yang membatasi gerak AO PNM.

“Semester II ini cukup menggeliat karena sudah ada pelonggaran PSBB. Tugas kita menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat ekonomi bawah dapat bertumbuh. Tahun ini PNM mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp1 triliun untuk pembiayaan. Sedangkan Akhir September, PNM akan dapat dana dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp1,5 triliun. Artinya kita bisa melakukan pembiayaan lebih kencang lagi,” terangnya.

Untuk diketahui, PNM memiliki dua produk unggulan yaitu Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang memberikan layanan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang diperuntukan kepada pelaku UMKM.

Per Agustus 2020 PNM telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp42,7 miliar dengan total outstanding sebesar Rp10,6 miliar. Jumlah nasabah PNM Mekaar dan ULaMM mencapai 6.5 juta. PNM saat ini memiliki lebih dari 3.000 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 427 Kabupaten/Kota, dan 4.290 Kecamatan.

Artikel Terkait

Back to top button