Revitalisasi Stasiun Bekasi, Akses Keluar/Masuk Pengguna KRL Berubah
Jakarta, Bumntrack.co.id – Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta Banten (BTPWJB) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mulai Minggu (21/11) akan mengaktifkan bangunan baru Stasiun Bekasi. Oleh sebab itu, KAI Commuter akan menonaktifkan jalur 1, 2, dan 3 di area Bangunan Lama Stasiun Bekasi. Langkah ini merupakan tahapan dalam revitalisasi Stasiun Bekasi.
Berdasarkan data yang ada, Stasiun Bekasi merupakan salah satu stasiun tersibuk di wilayah operasional KRL dengan rata-rata pengguna sebanyak 12.166 orang per hari dan melayani 197 perjalanan KRL per hari. Stasiun ini melayani KRL tujuan Jakarta Kota dan Cikarang serta kereta pemberhentian sejumlah kereta antar kota.
“Seluruh protokol kesehatan dan aturan tambahan selama masa pandemi Covid-19 ini tetap berlaku. Pengguna diwajibkan menggunakan masker ganda selama berada di dalam stasiun dan KRL serta mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL. Selain itu upaya menjaga jarak aman antar pengguna terus dimaksimalkan oleh petugas dengan melaksanakan antrean penyekatan pengguna di stasiun terutama saat jam-jam sibuk,” kata VP Corsec KAI Commuter, Anne Purba di Jakarta, Jumat (19/11).
KAI Commuter mengajak seluruh pengguna KRL untuk menyesuaikan kembali waktu perjalanannya serta selalu memperhatikan informasi dari petugas di lapangan. Pasalnya, setelah ditutupnya jalur 1, 2, dan 3, maka operasional kereta di Stasiun Bekasi hanya akan dilayani di jalur 4, 5, 6, dan 7.
Selama revitalisasi, sisi utara Stasiun Bekasi atau yang mengarah Jl. Perjuangan, pengguna KRL dapat keluar/masuk dengan memanfaatkan akses masuk sementara dari sisi utara, selanjutnya menuju lantai 2 gedung baru stasiun yang terletak di sisi selatan untuk melakukan tap di gate elektronik. Setelah melakukan tap di gate elektronik, pengguna dapat turun menuju peron sesuai tujuan keretanya.
Sementara pengguna KRL yang keluar/masuk dari sisi selatan atau yang mengarah Jl. Ir. H. Juanda, dapat langsung menuju lantai 2 gedung baru stasiun untuk melakukan tap di gate elektronik dan selanjutnya turun menuju peron.
KAI Commuter juga menghimbau penumpang untuk selalu mempersiapkan perjalanannya sejak awal termasuk mempersiapkan uang elektronik sebagai tiket untuk naik KRL. Para pengguna dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektonik dari bank, maupun tiket kode QR melalui aplikasi. Dengan menggunakan uang elektronik pengguna dapat langsung menuju ke gate elektronik untuk masuk, dan tidak perlu mengantre di loket setiap hendak naik KRL guna membeli tiket harian maupun mencairkan uang jaminannya.
Dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) yang bersistem saldo, pengguna tidak perlu melakukan isi ulang kartu setiap hendak melakukan perjalanan naik KRL. Sehingga pengguna tidak perlu antre di vending machine maupun loket stasiun. Selain untuk naik KRL, KMT juga dapat digunakan untuk membayar parkir di stasiun dan menggunakan KA Bandara serta sedang diuji coba untuk moda transportasi lain yaitu Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
“Dengan menggunakan KMT maka mengurangi antrean di loket tiket, mengurangi kerumunan dan prokes jaga jarak aman antar penumpang dapat terpenuhi,” terangnya.
KAI Commuter juga menerapkan protokol kesehatan jaga jarak aman antar pengguna dengan membatasi jumlah orang yang dapat naik kereta untuk mengantisipasi kepadatan di dalam kereta. Petugas akan melakukan antrean penyekatan di stasiun bila kondisi di dalam KRL sudah sesuai kuota.