BERITA

Rumah Penduduk Terlalu Dekat, Terminal BBM Pertamina Plumpang Beresiko Tinggi Terulang Kebakaran

Bumntrack.co.id. Jakarta – Pada 3 Maret 2023 sekitar pukul 20.11 WIB, PT Pertamina (persero) mengalami musibah terjadinya kebakaran di wilayah Integrated Terminal BBM Plumpang Jakarta Utara. Respon cepat PT Pertamina terhadap penanganan kejadian tersebut tidak hanya untuk pemadaman, tapi juga fokus memberikan bantuan kepada warga Plumpang yang terdampak. Pertamina sebagai BUMN, bersama perusahaan negara lainnya, seperti PLN, Telkom, Telkomsel, Krakatau Steel, Holding Pertambangan MIND, BUMN Karya merupakan garda terdepan untuk menggerakkan perekonomian negara;

“Terkait musibah tersebut, saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas sikap bertanggungjawab serta bijaksananya PT Pertamina (Persero) melalui permintaan maaf yang disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati atas kejadian kebakaran di area fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM), Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara yang telah terbukti memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak, juga terhadap upaya pemadaman sumber api dan melokalisirnya pada saat terjadinya musibah,” kata Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori di Jakarta, Minggu (5/3/23).

Menurutnya, Pertamina terbukti sigap menolong dan membantu para korban serta bersegera membentuk tim gabungan bersama PT Patra Niaga (sub holding) dan fungsi terkait untuk melakukan investigasi terkait penyebab musibah kebakaran terjadi. Hal mana, kesigapan dan kesiapsediaan ini tidak pernah terjadi pada perusahaan korporasi swasta atas kejadian dan musibah yang sama.

“Peristiwa Ini sesungguhnya memang musibah dan masyarakat di sekitarnya agar segera mengambil hikmah atas kejadian kebakaran ini untuk mengevaluasi keberadaan bangunan perumahan di lingkungan objek vital yang beresiko tinggi dan berpotensi pada keselamatan penduduk. Pertamina atau sub holdingnya, yaitu Patra Niaga tentu tidak bisa dipersalahkan begitu saja,karena dapat dibuktikan bahwa tingkat keamanan standar (safety) telah terpenuhi,” tambahnya.

Dirinya menyebut hal yang terpenting saat ini adalah membangun kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi musibah di masa datang. Dukungan publik dan perhatian pemerintah atas keselamatan dan keamanan lingkungan sekitar Depo maupun kilang Pertamina yang masih padat penduduk sangat diharapkan. Hal tersebut dilakukan agar potensi korban jika berulang musibah dapat diminimalisir.

“Kebijakan pemerintah juga harus mencerminkan posisi yang tegas terhadap keberadaan rumah penduduk yang masih terlalu dekat jaraknya dengan kegiatan operasional perusahaan atau pabrik beresiko tinggi tersebut di berbagai wilayah lain,” tutupnya.

Artikel Terkait

Back to top button