BERITA

SMF Gandeng Kemenparekraf Salurkan Pembiayaan Homestay di Lima Desa Wisata

Jakarta, BUMN TRACK – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sepanjang 2023 SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam merealisasikan penyaluran Pembiayaan Homestay untuk 5 desa wisata yang terdiri dari 28 debitur.

“Adapun sejak 2019 hingga Desember 2023, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp13,59 miliar untuk 183 homestay di 21 desa wisata binaan yang terletak di Desa Nglanggeran, Desa Samiran, Desa Kuta, Desa Pagerharjo, Desa Kemuning, Desa Mertak, Desa Sarongan, Desa Sukajaya, Desa Tamansari, Desa Bangsring, Desa Sembalun, Desa Wringin Putih, Desa Tete Batu, Desa Paputungan, Desa Palaes dan Desa Pahawang, Desa Botubarani, Desa Bongo, Desa Hilisimaetano, Desa Salenrang, dan Desa Hargotirto,” kata Direktur Keuangan dan Operasional BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Bonai Subiakto di Jakarta, Kamis (4/4/24).

Terkait realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh, sepanjang tahun 2023, Perseroan dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 115 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp6,15 miliar di 5 lokasi yaitu di Talumolo Gorontalo, Sukaraja Prabumulih, Makassar Timur Ternate, Oesapa Kupang, dan Teluk Pandeglang. Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 488 rumah di 21 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp33,8 miliar.

Pada tahun ini SMF akan terus konsisten dalam memperkuat peran dan fungsinya sesuai dengan perluasan mandat dari Pemerintah untuk terus mendorong perkembangan pembiayaan di sektor perumahan melalui kegiatan usaha yang efektif dan berkelanjutan.

“SMF berkomitmen untuk mendorong pembiayaan di sektor perumahan dengan berkontribusi secara aktif melalui kegiatan usaha yang efektif dan berkelanjutan, sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan sektor perumahan yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo.

Dalam upaya optimalisasi tersebut, SMF akan menjalankan beberapa langkah strategis diantaranya yaitu pertama dengan optimalisasi perluasan mandat, kedua menjaga likuiditas dan menyediakan sumber pendanaan yang kompetitif dan berkelanjutan, ketiga menguatkan sinergi dengan berbagai stakeholder perumahan, keempat yaitu meningkatkan kapasitas SDM dan menjaga tata kelola serta manajemen risiko yang baik dan terukur.

“Ketika mengajukan pinjaman atau menerbitkan obligasi di luar negeri, mereka selalu mempertanyakan Environmental, Social, and Governance (ESG). Jadi ESG itu menjadi syarat utama untuk mendapatkan pendanaan,” tegasnya.

Artikel Terkait

Back to top button