Total Aset SMF Capai Rp29,32 Triliun, Naik 39,57 Persen di Semester I/2020
Jakarta, Bumntrack.co.id – Sepanjang semester I tahun 2020, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp4,2 triliun atau 32,23 persen dari target tahun 2020. SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yang 100 persen dimiliki pemerintah meraih peringkat AAA, baik dari Pefindo maupun Fitch.
“Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2020, mencapai Rp66,25 triliun yang terdiri dari pembiayaan sebesar Rp53,99 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,15 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp106 miliar. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1.039.532 debitur KPR yang tediri dari 77% pembiayaan, 22,59% sekuritisasi dan 0,08% pembelian KPR,” kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo di Jakarta, Senin (27/7).
Selain itu, total aset SMF sampai dengan Semester I Tahun 2020 ini mencapai Rp29,32 triliun, naik 39,57 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp21,00 triliun. Adapun laba bersih di Semester I tahun 2020, mencapai Rp242,53 miliar naik 0,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp241,03 miliar.
Pada Semester I, SMF telah merealisasikan penerbitan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2020 dengan tingkat bunga tetap, sebesar Rp 4,01 triliun. Obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan V SMF dengan nilai total penerbitan mencapai Rp 19 triliun. SMF sebelumnya sudah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap I Tahun 2019 senilai Rp 2 triliun, Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap II Tahun 2019 Rp 2,202 triliun.
Sepanjang semester I tahun 2020 total obligasi yang diterbitkan yakni sebesar Rp 4,01 triliun, dan sebagai informasi SMF telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009. Hingga akhir Semester I Tahun 2020, SMF sudah menerbitkan 41 kali dengan total nilai penerbitan mencapai Rp38 triliun yang terdiri dari 30 kali penerbitan obligasi dengan nilai Rp34 triliun, 10 penerbitan Medium Term Note (MTN) dengan nilai Rp3,83 triliun dan 1 kali penerbitan Surat Berharga Komersial (SBK) sebesar Rp120 miliar.
“Penerbitan obligasi merupakan upaya dari SMF dalam memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan SMF untuk ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” terangnya.
Terkait sekuritisasi SMF juga secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi dengan membuka penjualan EBA SP retail ke universitas, kementerian dan BUMN. Diharapkan sekuritisasi aset ini dapat mempercepat penyaluran dana bagi pembiayaan perumahan, demi mensukseskan Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah.