Unit Kondotel Mangkrak, Disabilitas Ini Rugi Rp340 Juta
Jakarta, Bumntrack.co.id – Salah satu konsumen pengembang D’Luxor, Hendra Permana mengalami kerugian mencapai Rp340 juta akibat unit kondotel yang dibelinya tak kunjung selesai (mangkrak). Padahal Hendra Permana merupakan penyandang disabilitas tunarungu yang membeli unit kondotel dari hasil dari jerih payahnya mereparasi TV. Dirinya tidak menyangka akan mengalami nasib sial setelah memutuskan untuk membeli satu unit kondotel D’Luxor Bali.
Sejak dipasarkan pada 2015 lalu, tidak ada kejelasan atas pembayaran yang telah dilakukan Hendra dan keberlangsungan atas proyek tersebut. Segala upaya telah dilakukan Hendra untuk menanyakan hal tersebut. Namun tidak ada jawaban maupun respon terhadap masalah yang dialaminya.
“Berawal dari kegiatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) pada 2017, saya tertarik dengan unit yang ditawarkan pengembang. Saat itu, saya sama sekali tidak mengetahui bahwa unit yang dibeli merupakan sharing unit kamar, dengan konsep satu unit dimiliki 10 orang. Tim marketing tidak menjelaskan sama sekali mengenai hal tersebut. Saya hanya menerima nota pemesanan dan belum menerima PKS (perjanjian kerja sama) sama sekali,” kata Hendra kepda wartawan di Jakarta, Sabtu (4/12).
Mencium gelagat yang tidak baik, lanjutnya, Hendra berinisiatif aktif untuk menanyakan keberlangsungan proyek tersebut melalui salah satu nomor WA pengembang. Namun, setelah sekian lama, semua pertanyaan dan keluhan tidak direspon dan tidak ada jawaban mengenai kepastian tersebut. Bahkan hingga saat ini, tidak ada satu pun dari pengembang untuk menjelaskan tentang proyek D’Luxor apakah berlanjut atau tidak. Padahal alamat dan nomor yang digunakan untuk komunikasi masih sama. “Selain itu, saya juga mendapatkan informasi bahwa ada dua korban lain yang sedang berproses menggugat di pengadilan,” tambahnya.
Dirinya berharap masalah ini tidak berlarut-larut dan segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Apabila pengembang tidak mampu menyelesaikan pembangunan, pihaknya meminta pengembang untuk mengembalikan uang yang diserahkan 100 persen. “Saya sudah tertipu sejak awal dan mengharapkan niat baik pengembang untuk bisa mengembalikan uang hasil jerih payah saya selama ini. Sederhana saja, duduk bareng dan buktikan jika pengembang berniat baik kepada semua konsumennya. Saya juga mengetahui ada banyak konsumen lain yang dirugikan, bahkan ada foto proyek D’Luxor yang mangkrak dan tidak ada pergerakan penyelesaian proyek,” tutupnya.