Page 10 - BUMNTrack Edisi Desember 2019
P. 10
indika
indika
indikatortortor
Kredit
Perbankan 2019
Melambat
engucuran kredit perbankan merupakan salah satu
indikator pertumbuhan ekonomi yang mudah dilihat.
Secara sederhana, jika pertumbuhan kredit perbankan
Ptinggi, penanda bahwa perekonomian sedang bergerak,
pelaku usaha optimistis sehingga bisnis berkembang karena
dunia usaha memerlukan kucuran kredit. Sebaliknya, jika kredit
melambat, artinya pelaku dunia usaha sedang berhati-hati
sehingga tidak perlu mengejar kucuran kredit bank agar tidak
tidak mengganggu likuiditas.
Data Bank Indonesia per September 2019 menunjukan
penyaluran kredit sebesar Rp5.548,1 triliun. Secara tahunan
(YoY), kredit tersebut melambat lantaran hanya naik delapan
persen, padahal per Agustus 2019 sudah 8,7 persen. Berdasarkan
Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) pada kuartal III-2019
terlihat pelambatan pertumbuhan kredit baru. Namun pada
kuartal IV-2019, kredit diperkirakan kembali meningkat.
Posisi Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal III-2019
lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 68,3 persen
dari 78,3 persen. Kondisi tersebut diakibatkan melambatnya
permintaan kredit baru jenis investasi dan konsumsi yang
tercermin dari penurunan SBT. Kredit investasi turun dari 77,3
persen menjadi 63,2 persen pada kuartal III-2019, sementara
kredit konsumsi turun menjadi 45,9 persen dari 54,3 persen.
Pelambatan kredit tersebut salah satunya disebabkan
lambatnya pertumbuhan debitur korporasi. Kredit pada segmen
korporasi sebesar Rp2.783,1 triliun atau melambat menjadi 8,1
persen dari bulan sebelumnya 9,4 persen.
10 | BUMN Track | No. 143 TAHUN XII DESEMBER 2019
INDIKATOR.indd 10 12/11/19 6:20 PM