Page 15 - BUMNTrack Edisi Desember 2019
P. 15

II karena fokus bisnis kedua BUMN     Ia menambahkan, ketika meninjau   Gebrakan lain, Erick bakal
               ini pada pengelolaan bandara.  DI sisi   operasional Pelabuhan Benoa, Bali ternyata    menerbitkan peraturan terkait pendirian
               lain, Gapura yang didirikan pada 1998   di pelabuhan tersebut banyak kegiatan yang   anak dan cucu BUMN. Intinya, BUMN
               merupakan perusahaan patungan antara   kontraproduktif sehingga Kementerian   tidak lagu semudah dahulu bila hendak
               AP II (46,26 persen.) Garuda (46,26   BUMN perlu menindaklanjuti. Akhirnya   mendirikan anak usaha maupun cucu
               persen) dan  AP I (I 7,76 persen).   di lapangan diputuskan, Pelabuhan Benoa   usaha lantaran saat ini sudah terlalu
                  Dari sisi kepemilikan,  AP II   akan ditata ulang sebagai pelabuhan cruise    banyak anak hingga cucu BUMN.
               merupakan pemegang saham mayoritas   sehingga dapat bersandar kapal-kapal   Namun  jangan khawatir, Erick tidak
               Gapura. Karena itu, lanjut Erick, lebih   pesiar  berukuran besar. Karena itu sebagai    akan serta merta menutup semua anak
               baik bila Gapura  berada di bawah   pelabuhan cruise, tidak mungkin bila   dan cucu BUMN.  Sepanjang tujuan
               Angkasa Pura (AP) yang memang      berdampingan dengan pelabuhan ikan, peti   pendirian anak dan cucu BUMN
               mengelola bisnis tersebut. “Kenapa   kemas dan curah cair.           tersebut jelas, Kementerian BUMN
               harus ada over lapping yang membuat   Erick juga mengaku terheran dengan   tidak akan menghentikannya. “Saya
               kegiatan kontra produktif,” selorohnya.  banyak BUMN yang mengelola bisnis   tidak akan setop mereka buat anak
                  Erick juga bakal mengkaji rencana   di luar bisnis inti. Misal, hampir semua   perusahaan, tapi kalau alasannya tidak
               pembentukan holding pelabuhan yang   BUMN mempunyai bisnis hotel, baik   jelas harus saya setop,” ujarnya.
               melibatkan empat BUMN yakni PT     dikelola sendiri maupun oleh anak    Menurutnya,  langkah
               Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III,   usaha. Karena itu, ia hendak menata   memperketat pembentukan anak
               dan IV. Dalam kacamata Erick, masing-  kembali bisnis BUMN  agar sesuai    dan cucu BUMN merupakan bentuk
               masing perusahaan semestinya berfokus   bidang dan kompetensinya. Seperti PT   sinkronisasi BUMN agar bisa  kembali
               pada lini bisnis, bukan pembagian wilayah.   Pengembangan Armada Niaga Nasional   ke bisnis inti. Jadi, ke depan BUMN
               Selama ini  masing-masing Pelindo   (PANN). Dirinya tidak bisa menyalahkan   tidak terlalu gampang membentuk anak
               tersebut beroperasi berdasarkan wilayah.   direktur utama karena ia baru masuk dan   maupun cucu perusahaan.
               Di mana Pelindo I beroperasi di Aceh,   core businnes PANN sudah tidak fokus.   Sebelum menerbitkan peraturan
               Sumatra Utara, Riau, dan Kepulauan   Ternyata, PANN mempunyai dua hotel,   menteri (Permen) tersebut, pihaknya
               Riau. Pelindo II di Sumatera Barat,   juga harus membenahi leasing kapal   akan berkoordinasi dnegan kementerian
               Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangka   terbang yang sudah tidak ada. Hal tersebut   lain. “Permen ini harus segera
               Belitung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta,   harus dikonsolidasikan agar semua   dikeluarkan tentu dengan seizin
               Banten, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.  BUMN sesuai dengan core business-nya.  kementerian lain. Tapi di situ lah kita
                  Langkah Kementrian BUMN            “Saya juga baru kenal dengan direksi   juga ada hak me-review anak-anak
               melakukan subholding juga untuk    (PT PANN) tadi, mengenai perusahaan   perusahaan ini,” tambahnya.
               menghindari persaingan sesama BUMN   leasing kapal, bagaimana perusahaan   Permen tersebut harus segera
               yang justru saling merugikan. Adanya    leasing kapal ini bisa hidup kalau   dikeluarkan agar Kementerian BUMN
               subholding  diyakini dapat mengembalikan   sejarahnya ada leasing pesawat terbang,   punya wewenang mengevaluasi anak dan
               BUMN kepada bisnis inti masing-masing.   apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis   cucu BUMN yang jumlahnya mencapai
               Selama ini ada BUMN yang menjalankan   hotel,” ujar Erick.           ratusan perusahaan.
               usaha yang kontraproduktif. Konsep
               subholding menjadikan BUMN lebih
               fokus pada bisnis unit usaha mereka.
               Hal tersebut berbeda dengan konsep
               superholding versi menteri sebelumnya,
               di mana sebuah  holding BUMN
               membawahkan banyak holding dengan
               yang mengelola beragam bisnis.
                  “Ke depan tidak ada lagi BUMN yang
               memiliki kinerja kontraproduktif karena
               konsep superholding. PT Pelindo I, II,
               III, dan IV, kami bagi sesuai fungsi, yaitu
               pelabuhan peti kemas, pelabuhan curah
               cair, dan lain-lain. (Pelindo) tidak lagi
               berdasarkan subregion yang akhirnya saling
               kanibal di antara mereka,” papar  Erick.


                                                                               No. 143 TAHUN XII DESEMBER 2019 |     BUMN Track     |     15



       LAPUT.indd   15                                                                                           12/11/19   6:54 PM
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20