
Jakarta, Bumntrack.co.id – Agar perekonomian Indonesia bisa segera pulih, konsumsi rumah tangga dan permintaan kredit produktif harus terus dilakukan sepanjang 2021. Hingga kini ada setidaknya Rp 6.459 triliun dana masyarakat yang dikelola perbankan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp5.482 triliun telah disalurkan dalam bentuk kredit. Total rasio kredit yang disalurkan dari dana kelolaan bank (loan to depost ratio/LDR) perbankan nasional adalah sebesar 84,8 persen.
“Kondisi optimal LDR adalah 90 persen, maka diproyeksikan sekitar Rp600 triliun pinjaman yang masih harus didorong kepada sektor riil untuk menggerakkan ekonomi,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso di Jakarta, Kamis (4/2).
Menurutnya, permintaan terhadap kredit menjadi kunci. Pendorong utama pertumbuhan kredit yang signifikan adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Guna mendukung upaya pemerintah mendorong pertumbuhan kredit dan pemulihan ekonomi nasional, BRI berkomitmen dalam program PEN seperti penyaluran stimulus, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan restrukturisasi bagi debitur yang terdampak pandemi. Sebagai perbankan yang memiliki portofolio pinjaman UMKM sebesar 82.13 persen, BRI memiliki peran besar dalam menyasar pelaku UMKM yang membutuhkan bantuan. Hal ini dapat terwujud, karena BRI memiliki data terintegrasi pelaku UMKM, sehingga penyaluran stimulus dan kredit bagi pelaku usaha bisa berjalan efektif dan efisien.
Selain itu, BRI memiliki BRI Micro & SME Index yang memotret optimisme, ekspektasi, serta aktivitas bisnis pelaku UMKM sejak tahun lalu. “Kondisi likuiditas dan kualitas kredit BRI dipastikan terjaga meski pandemi masih terjadi. BRI siap untuk menyalurkan lebih banyak pembiayaan produktif dan stimulus untuk pelaku UMKM,” ujar Sunarso.
Segmen yang paling sensitif adalah masyarakat di bawah. Itu artinya mereka gampang terkena (dampak pandemi), tapi juga gampang pulih kembali. Maka kemudian BRI akan fokus ke ekosistem UMKM, terutama yang lebih kecil lagi dari mikro, yakni ultra mikro. Tujuannya, dengan menaruh stimulus diharapkan dapat cepat mengungkit kembali pertumbuhan ekonomi. Target pertumbuhan ekonomi jika ekosistem tersebut dibangun bisa tercapai, karena menurutnya, kita semua memiliki resources-nya, sehingga tinggal dijahit saja.
Hasil riset BRI menunjukkan kenaikan aktivitas bisnis dan optimisme UMKM pada kuartal III dan kuartal IV 2020. “Ekspektasi pelaku UMKM atas kondisi ekonomi 3 bulan ke depan lebih baik. Untuk itu kita semua harus bekerjasama menjahit kebijakan ini supaya lebih efektif dan efisien,” tutup Sunarso.