
Jakarta, Bumntrack.co.id – Praktek keuangan berkelanjutan merupakan salah satu dukungan industri jasa keuangan dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia melalui penerapan strategi di aspek ESG atau lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola perusahaan (governance). Dalam mendukung praktek keuangan berkelanjutan, BRI memiliki rencana aksi keuangan berkelanjutan dengan penerbitan sustainability bond di tahun 2019.
“Minat beli investor terhadap obligasi ini mencapai lebih dari US$4,1 miliar, dibandingkan dengan nilai total obligasi yang ditawarkan sebesar US$500 juta, tingkat oversubscription mencapai lebih dari 8 kali,” kata SEVP Treasury dan Global Services BRI, Listiarini Dewajanti di Jakarta, Rabu (17/2).
Tingginya minat para investor juga tercermin dari spread yang baik dari sisi issuer, dengan yield 168 bps di atas US Treasury Bond dan 35 bps di atas global bond yang diterbitkan Pemerintah Indonesia. Penerbitan obligasi dengan skema berwawasan lingkungan (green) dan sosial senilai USD500 Juta tersebut merupakan yang pertama dari perusahaan BUMN maupun dari lembaga keuangan di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Penerbitan sustainable bond tersebut telah memenuhi Standard Sustainability Bond ASEAN dan mendapatkan rating investment grade dari lembaga rating international (Fitch & Moodys). Saat penerbitannya, sustainability bond BRI juga tercatat menjadi penawaran sustainability bond terbesar di Asia Tenggara.
Sesuai dengan tujuan penerbitannya, seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan sustainability bond BRI telah digunakan untuk kegiatan yang berwawasan sosial dan lingkungan. Pada tahun pertama setelah penerbitan,dana telah teralokasikan secara penuh 100 persen. Dari total USD500 juta dana yang diperoleh, USD422 juta atau 84,4 persen digunakan untuk kegiatan berwawasan sosial, dan sisanya sebesar USD78 juta atau 15,6 persen digunakan untuk kegiatan berwawasan lingkungan.
Dana yang digunakan untuk kegiatan berwawasan sosial, melalui penyaluran Kupedes dan KUR BRI, telah berhasil menciptakan lapangan kerja lebih dari 245 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Selain itu, melalui penyaluran KPR bersubsidi, sustainability bond BRI telah memberikan akses kepada 1.200 orang untuk memiliki hunian yang layak.
Dana yang diperoleh dari penerbitan sustainability bond juga digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan seperti green transportation untuk pembangunan proyek LRT. “Penggunaan dana hasil sustainability bond BRI juga mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain untuk menciptakan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work & economic growth), mengurangi kesenjangan (reduce inequalities), serta kota dan komunitas berkelanjutan (sustainable cities and communities),” pungkasnya.