
Jakarta, Bumntrack.co.id – Hingga Oktober 2021, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah mengalirkan dana pendamping untuk mendukung penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp3,856 triliun. Dana tersebut untuk membangun 106.014 unit rumah dari 178.728 unit rumah yang direalisiasikan oleh Pemerintah. Terhitung sejak Agustus 2018 hingga saat ini Perseroan telah berhasil merealisiasikan penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp8,270 triliun untuk 239.082 unit rumah yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus mendorong ketersediaan akses perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia, agar dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang positif khususnya untuk mendorong pengingkatan kesejahteraan MBR.
Salah satu debitur yang berdialog dengan Wamenkeu yaitu Eka, ibu rumah tangga yang mempunyai usaha sampingan jasa laundry kiloan di rumahnya. Ibu dari 2 orang anak dengan suami yang berprofesi sebagai buruh bangunan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Wamenkeu atas program rumah subsidi yang digulirkan masyarakat untuk MBR. Ia mengaku merasa sangat terbantu dalam mendapatkan rumah impiannya yang sekaligus berfungsi sebagai tempat usaha.
Sedianya dukungan SMF pada Program KPR FLPP, merupakan realisasi dari peran Perseroan sebagai fiscal tools Pemerintah. SMF berperan dalam mengurangi beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25% pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75% dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90%.Dalam menjalankan program ini Perseroan bersinergi dengan Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) dalam mengalirkan dana pendampingan porsi perbankan untuk Pembiayaan KPR FLPP yang ditujukan kepada Bank Penyalur.
“Ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Dimana dana yang dialirkan untuk KPR Subsidi ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/11).
Pihaknya berharap dukungan SMF pada Program KPR FLPP ini juga akan memberikan multiflier effect bagi sektor perumahan, sehingga dapat ikut menggerakan 170 industri turunan lainnya di sektor perumahan dan akan menciptakan penyerapan tenaga kerja, perbaikan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Merujuk hasil penelitian yang diinisiasi oleh SMF yang bekerja sama dengan International Trade and Analysis Policy Studies, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (FEM IPB), Peran dan fungsi SMF dalam mendukung peningkatan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan yang berkesinambungan memiliki andil terhadap kinerja makro ekonomi. Dimana pada saat kondisi sebelum pandemi Covid-19, setiap penyaluran dana Rp1 triliun dari SMF akan meningkatkan PDB sebesar 0,27%, konsumsi rumah tangga sebesar 0,67%, investasi sebesar 4,5%, dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 0,5%.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara dalam kunjungan kerjanya pada Selasa (2/11) meninjau salah satu perumahan FLPP yaitu Andika Berkah Residence 3 yang terletak di Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau bersama Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, Direktur Utama BLU PPDPP, Arief Sabaruddin, dan Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, serta jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).