Semester I/2019, Laba Bersih Bank Mandiri Naik 11,1 Persen YoY

E-Magazine Januari - Maret 2025
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank Mandiri

Jakarta, Bumntrack.co.id – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank Mandiri selain mengganti dewan komisaris juga melaporkan pencapaian positif kinerja perseroan pada semester I 2019. Salah satu kinerja yang dilaporkan adalah terkait aspek pembiayaan, dimana penyaluran kredit Bank Mandiri pada akhir Juni 2019 naik 9,52% secara year on year menjadi Rp835,1 triliun. Capaian ini sangat berperan pada kemampuan bank membukukan laba bersih Rp13,5 triliun atau tumbuh 11,1% secara yoy pada akhir Juni lalu.

“Yang menarik, seiring dengan penerapan strategi tumbuh secara sehat dan berkesinambungan dalam jangka panjang, kami pun berhasil mendorong saldo rata-rata baki debet kredit di Bank Mandiri untuk tumbuh 12,1% yoy selama triwulan II-2019. Kami optimis strategi ini dapat mendukung pencapaian target kenaikan kredit 11%-12% hingga akhir tahun ini,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar di Jakarta, Rabu (28/8).

Perseroan juga tetap konsisten menjaga kualitas pembiayaan. Hasilnya, Bank Mandiri berhasil menekan rasio kredit bermasalah menjadi 2,59%, turun 54 bps dari catatan akhir Juni 2018. Angka tersebut merupakan terendah sejak triwulan III-2015.

“Kami juga menginformasikan kepada pemegang saham terkait masih positifnya pendanaan perseroan. Hal ini terlihat pada pengumpulan Dana Pihak Ketiga (bank only) secara rata-rata tumbuh 6,8% yoy, atau secara konsolidasi mencapai ending balance Rp843,2 triliun pada triwulan II-2019,” katanya.

Alexandra menambahkan, kinerja lain yang juga dilaporkan kepada pemegang saham adalah dukungan perseroan kepada program nasional percepatan penyediaan infrastruktur nasional, dimana Bank Mandiri telah memberikan kredit hingga Rp203,4 triliun per Juni 2019, atau tumbuh 22,6% secara yoy. Adapun 7 sektor utama penerima pembiayaan Mandiri itu adalah transportasi (Rp 39,6 triliun), tenaga listrik (Rp 43,9 triliun), migas & energi terbarukan (Rp 37,2 triliun), konstruksi (Rp 17,2 triliun), Jalan tol (Rp 17,1 triliun), telematika (Rp 22,6 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp 10,9 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp 14,7 triliun).

Sementara untuk pengembangan ekonomi kerakyatan, kami juga telah menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp10,54 triliun pada paruh pertama 2019, atau sekitar 42% dari target tahun ini dengan jumlah penerima sebanyak 138.090 debitur. Sekitar Rp 5,4 triliun telah disalurkan kepada sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi, katanya.

Lalu pada program sosial kemasyarakatan, Bank Mandiri juga terlibat penuh pada penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 1,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 612 ribu KPM. “Tak hanya itu, kami juga memiliki Rumah Kreatif BUMN (RKB) di 19 kota/kabupaten yang telah membina lebih dari 12.000 pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) agar mereka dapat mengkaselerasi perkembangan bisnis,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.