Jakarta, Bumntrack.co.id – Guna mencegah kebakaran lahan gambut dan kerusakan hutan mangrove di area seluas kurang lebih 3.600 hektar di Kabupaten Bengkalis-Riau, PT Pertamina sejak 2016 telah mengucurkan dana CSR hingga Rp3 Miliar. Dana tersebut dikucurkan dalam 4 program unggulan Pertamina yakni Kampung Gambut Berdikari, Mitigasi Karhutla Berbasis Masyarakat Peduli Api, Pendidikan Kurikulum Sekolah Cinta Gambut dan Pelestarian Mangrove Terapan.
“Keempat program ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina untuk turut serta mengatasi masalah kebakaran lahan gambut yang sering terjadi di Provinsi Riau serta menjaga pelestarian mangrove dan biota laut yang menjadi kekayaan kita bersama,” ujar General Manager Refinery Unit II M. Dharmariza dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (11/9).
Dalam mendorong upaya penyelamatan lahan gambut, Pertamina melibatkan berbagai elemen masyarakat, antara lain Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Api, para tokoh masyarakat, kelompok petani, kelompok nelayan serta ribuan pelajar dari 25 sekolah di Kabupaten Bengkalis. Keterlibatan aktif masyarakat menjadikan program ini cukup efektif mengurangi resiko kebakaran lahan gambut seluas kurang lebih 3.600 hektar, meningkatkan simpanan karbon sekitar 11 ribu ton per tahun serta meningkatkan cadangan air untuk pembasahan lahan gambut melalui sekat kanal dan embung air. Selain itu, telah meningkatkan kualitas ekosistem mangrove seluas 30 hektar dan mengurangi resiko abrasi pantai sepanjang 1 km.
“Kini, bahkan masyarakat sudah bisa memanfaatkan lahan gambut untuk menanam nanas atau berternak lele dan lain sebagainya, sehingga bisa menambah penghasilan untuk keluarga,” jelasnya.
Dalam jangka panjang, Pertamina juga telah menginisiasi Pendidikan Kurikulum Sekolah Cinta Gambut untuk melahirkan generasi muda yang cinta dengan pelestarian lingkungan.
“Kecintaan terhadap alam perlu ditanamkan sejak dini melalui kurikulum di lembaga pendidikan yang sistematis sehingga nantinya akan melahirkan generasi pecinta lingkungan,” pungkasnya.
