
Jakarta, BUMN TRACK – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan aksi nyata mendukung Net Zero Emission (NZE) 2060 dan transisi energi melalui pembelian transaksi perdana karbon trading secara langsung. Tujuan perdagangan karbon tersebut untuk memberikan Nilai Ekonomi atas unit karbon yang dihasilkan ataupun atas setiap upaya pengurangan emisi karbon ini, guna tercapainya target NDC (Nationally Determined Contribution). PHE mendukung kebijakan Pemerintah melalui salah satu inisiatif pengembangan bisnis pasar karbon.
‘’Transaksi PHE dalam perdagangan karbon kredit Pertamina menjadi momentum penting pada bisnis karbon,” kata Danar Dojoadhi, Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PHE di Jakarta, Rabu (4/10/23).
“PHE sebagai pelaku industri hulu migas pertama yang menjadi bagian dalam ekosistem Bursa Karbon sekaligus sebagai bagian dari pilot project pengembangan pasar karbon di Pertamina Group,’’ tambahnya.
Selain itu, PHE memiliki tiga strategi dekarbonisasi yaitu mendorong keberhasilan program dekarbonisasi dan CCUS/CCS eksisting pada tahun 2020-2025, mendukung tercapainya target NDC dari program eksisting serta membangun infrastruktur dekarbonisasi secara mandiri pada tahun 2026-2030.
Terakhir adalah mencapai targe net zero dari program dekarbonisasi yang terintegrasi ditahun 2031-2060.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (“UNGC”) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022.
PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. PHE akan terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.