Kunjungi Pabrik Blast Furnace, Menteri Rini: Krakatau Steel Akan Lebih Sehat

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Krakatau Steel (persero) Tbk menerima kunjungan Kerja Menteri BUMN Rini M. Soemarno bersama jajarannya di pabrik Krakatau Steel Cilegon. Perjalanan kunjungan kerja ini merupakan peninjauan atau Plant Visit ke beberapa pabrik milik Krakatau Steel diantaranya pabrik Blast furnace, Slab Steel Plant, serta pabrik yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun ini yaitu Hot Strip Mill #2. Dengan beroperasinya pabrik Hot Strip Mill #2 diharapkan akan ada penambahan kapasitas produksi secara signifikan untuk produk Hot Rolled Coil (HRC).

Menteri BUMN Rini berharap kinerja perusahaan meningkat dalam manajemen dan produktivitas setelah beberapa waktu terakhir mengalami kesulitan dalam finansial. Rini berharap dengan keberadaan beberapa fasilitas baru seperti Blast Furnace dan Hot Strip Mill #2 produktivitas perusahaan bisa lebih meningkat sehingga perusahaan bisa lebih sehat dari sebelumnya.

“Saya ingin melihat Blast Furnace yang sudah mulai beroperasi meski sempat tertunda. Alhamdulillah Pak Silmy ada di sini dan (Blast Furnace) sudah diselesaikan hingga menghasilkan hot metal. Selain itu dengan ada tambahan Hot Strip Mill #2 diharapkan bisa memproduksi baja setipis 1,4 mm. Ukuran baja itu saat ini sedang dibutuhkan di pasaran. Dengan menambah kapasitas produk HRC (Hot Rolled Coil), pendapatan Krakatau Steel diharapkan meningkat. Kemarin juga Pak Silmy bilang sudah bisa merestrukturisasi hutang. Insya Allah dengan demikian KS di tahun depan bisa lebih sehat,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (15/10).

Untuk diketahui, pengembangan pasar HRC Krakatau Steel dilakukan terutama menyasar pada proyek-proyek infrastruktur maupun pengadaan pipa minyak dan gas bumi. Sedangkan untuk pemenuhan ekspor, selain ke Malaysia dan Australia, Krakatau Steel juga akan berusaha meluaskan pasarnya ke India maupun ke wilayah Eropa dengan penjajakan terlebih dahulu melalui rekanan trading.

“Produksi HRC saat ini sekitar 2,2 juta ton per tahun. Jika HSM #2 beroperasi di 2020 nanti, maka produksi kami bisa mencapai 3,7 juta ton per tahun. Kami akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk HRC Krakatau Steel. Oleh karena itu kami saat ini berusaha terus melakukan pengembangan pasar dan mencari peluang pasar baru yang memungkinkan untuk menyerap produksi HRC yang mulai ada peningkatan signifikan,” kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim.

Dalam penghujung kunjungannya Rini berpesan, “Semangat terus anak-anak muda Krakatau Steel. Ayo selesaikan HSM #2 tepat waktu. Buatlah sesuatu yang membanggakan bangsa. Dan jaga terus Krakatau Steel harus selalu sehat,” lanjutnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.