Jakarta, Bumntrack.co.id – KAI Group melalui layanan LRT Jabodebek mencatat rekor baru pada Senin, 1 Juli 2025 yang mencapai 118.114 pengguna per hari.
Angka tersebut berhasil mencetak rekor okupansi baru, melampaui rekor sebelumnya sebanyak 114.000 pengguna per hari yang dicatatkan pada 28 Mei 2025.
“Pemecahan rekor okupansi penumpang harian ini bertepatan dengan mulai diberlakukannya penambahan jumlah perjalanan dan operasional rangkaian LRT Jabodebek pada hari kerja (Senin-Jumat) terhitung 1 Juli 2025, hal itu guna mengakomodasi tingginya antusiasme masyarakat untuk menggunakan transportasi umum,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba di Jakarta, Jumat (4/7/25).
Setiap hari Senin-Jumat akan dioperasionalkan sebanyak 24 rangkaian LRT Jabodebek. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya sebanyak 22 rangkaian. Dengan penambahan operasional ini menjadikan jumlah perjalanan harian juga meningkat dari 366 menjadi 398 perjalanan pada hari kerja.
“Penumpang LRT Jabodebek menunjukkan tren yang positif dari hari ke hari, hal ini yang mendorong ditambahnya perjalanan untuk semakin memperpendek headway (jarak antar KA) sehingga semakin memudahkan mobilitas masyarakat,” terangnya.
Peningkatan jumlah perjalanan ini merupakan respons terhadap tren positif pengguna LRT Jabodebek. Pada periode 1 Maret hingga 30 Juni 2025, dimana operasional harian pada hari kerja sebanyak 366 perjalanan, rata-rata pengguna harian LRT Jabodebek mencapai 95.586 pengguna. Angka ini tumbuh 10% dibandingkan periode 1 November 2024 hingga 28 Februari 2025 yang mencatat rata-rata 86.784 pengguna pada hari kerja.
Dengan penambahan jumlah perjalanan ini, headway atau waktu tunggu antar kereta pada jam sibuk juga semakin singkat. Untuk relasi Jatimulya / Harjamukti – Cawang (PP), headway kini menjadi 9 menit 25 detik. Sementara untuk lintas Cawang – Dukuh Atas BNI, waktu tunggu antar kereta berkurang menjadi 4 menit 12,5 detik.
Selain penambahan pada hari kerja, pada hari Sabtu, jumlah rangkaian yang dioperasikan juga ditambah menjadi 20 rangkaian, dari sebelumnya 18 rangkaian. Ini turut meningkatkan jumlah perjalanan dari 270 menjadi 326 perjalanan. Sementara itu, pada hari Minggu, jumlah perjalanan tetap 270, dan jadwal pada hari libur nasional atau cuti bersama mengikuti jadwal hari Minggu.
Dengan lebih banyak perjalanan dan headway yang lebih singkat, membuat waktu tunggu para pengguna di stasiun juga semakin singkat, dengan demikian perjalanan menjadi lebih efisien dan meningkatkan kenyamanan bagi semua.
“Penambahan operasional LRT Jabodebek sejalan dengan Astacita Pemerintah, terkait pemerataan pembangunan dan keadilan sosial. Dengan akses transportasi publik yang lebih baik, KAI mendukung mobilitas masyarakat, mengurangi kemacetan dan polusi, serta mendorong peluang ekonomi dan sosial yang lebih merata. LRT Jabodebek bukan hanya alat transportasi, melainkan fondasi untuk kota yang lebih maju dan inklusif,” tutup Anne.