Jakarta, Bumntrack.co.id – Sepanjang semester I 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat volume angkutan retail yang terdiri dari Barang Hantaran Paket (BHP) dan Parcel mencapai 118.077 ton, meningkat sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 101.617 ton.
Capaian ini turut mendukung agenda pembangunan nasional melalui Asta Cita 3, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Khusus pada bulan Juni 2025 saja, KAI berhasil melayani 19.714 ton angkutan retail, naik sekitar 14 persen dibandingkan dengan Juni 2024 yang sebesar 17.226 ton. Tren ini mencerminkan pertumbuhan kebutuhan masyarakat terhadap layanan pengiriman barang antarwilayah yang cepat, andal, dan efisien.
“Peningkatan signifikan ini menunjukkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan logistik berbasis kereta api yang terus tumbuh, baik dari kalangan pelaku usaha maupun masyarakat umum,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba di Jakarta, Senin (7/7/25).
Model bisnis angkutan retail KAI pada dasarnya bersifat business to business (B2B) dengan mitra logistik yang telah menjalin kerja sama resmi. Namun demikian, layanan ini juga terbuka untuk masyarakat umum melalui skema business to customer (B2C) dengan memanfaatkan mitra KAI seperti penyedia jasa ekspedisi, e-commerce fulfillment, hingga pengiriman antarkota.
KAI melihat pertumbuhan sektor ini sebagai sinyal positif atas semakin luasnya penetrasi moda kereta api dalam mendukung aktivitas ekonomi harian. Pelaku UMKM, toko daring, hingga individu yang membutuhkan distribusi barang secara cepat dan aman kini memiliki alternatif transportasi logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Selain mendorong pemerataan ekonomi, angkutan retail berbasis kereta api juga memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Moda rel dikenal lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan angkutan berbasis jalan raya, mendukung target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.
Dalam rangka memperluas jangkauan layanan, KAI juga terus mengembangkan integrasi logistik multimoda melalui kolaborasi dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile. Upaya ini diharapkan memperkuat ekosistem logistik nasional yang andal, cepat, dan adaptif terhadap kebutuhan digitalisasi serta pertumbuhan belanja daring.