Lima Strategi Phapros Dalam Transformasi Bisnis Dan Keuangan

Lima Strategi Phapros Dalam Transformasi Bisnis Dan Keuangan
E-Magazine Agustus - September 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Sepanjang semester I-2025, PT Phapros Tbk (PEHA) berhasil membukukan pertumbuhan penjualan konsolidasian yang melesat 25 persen secara year-on-year.

Pertumbuhan penjualan ini disumbangkan oleh beberapa segmen produk PEHA antara lain 81 persen dari segmen obat bebas atau over the counter (OTC) dan 79 persen oleh segmen obat resep bermerek (etikal branded).

“Inovasi menjadi kunci penting untuk menyokong pertumbuhan penjualan. Hasil riset terbaru yang dihasilkan tim R&D PEHA telah secara signifikan menaikkan penjualan pada tender obat program Pemerintah,” kata Plt Direktur Utama PEHA, Ida Rahmi Kurniasih di Jakarta, Selasa (29/7/25).

Dengan meluncurkan produk baru OAT (obat anti TBC) Kategori 1 Dosis Harian yang telah lulus uji klinis dan memperoleh NIE dari Badan POM, membuka peluang untuk turut aktif berpartisipasi dalam pengendalian dan pengobatan tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Dalam waktu dekat, sediaan OAT ini akan diproduksi juga untuk pasar reguler sehingga akses bagi masyarakat yang memerlukan makin terbuka.

“Seluruh insan Phapros tengah bekerja keras menghadapi berbagai tantangan eksternal dan internal. Di saat pasar agak melemah dan harga obat-obatan makin kompetitif, PEHA terus beradaptasi dan berbenah agar operasional lebih efisien dan mampu bersaing di pasar. Kami juga terus berinovasi melalui produk dan desain baru agar tetap relevan,” tambahnya.

Hingga Juni, Phapros telah meluncurkan 3 produk baru dari total 6 produk yang ditargetkan akan rilis di 2025. Dimana 3 produk baru ini berasal dari kelas terapi antibiotik dan obat terapi TB.

“Ke depannya diharapkan produk-produk ini menjadi “amunisi baru” bagi pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan, Oleh karena itu kami optimistis kinerja PEHA akan makin baik dengan target pertumbuhan penjualan minimal 18% di tahun 2025 ini,” tambahnya.

Ida menegaskan, Phapros saat ini terus berfokus menjalankan 5 strategi utama dalam transformasi bisnis dan keuangan. Strategi pertama, memperkuat keuangan yang berkelanjutan melalui restrukturisasi hutang perbankan dan efisiensi di segala aspek.

Kedua, peningkatan kepuasan pelanggan melalui penguatan komersialisasi dan distribusi produk. Ketiga, pengembangan bisnis dan portofolio produk melalui penguatan RnD dan kemitraan strategis termasuk perluasan pasar ekspor.

Keempat, transformasi sistem dan proses bisnis melalui penguatan supply chain, memacu inovasi dalam proses bisnis hulu hingga hilir serta digitalisasi di segala lini.

Kelima, optimalisasi budaya dan sumber daya manusia melalui transformasi human capital dan pengembangan talent.

“Kelima strategi utama tersebut telah berjalan sejak tahun lalu dan tetap difokuskan lagi pada tahun 2025 untuk memperkuat fundamental bisnis dan meningkatkan penjualan sehingga dapat mencetak profitabilitas berkelanjutan sebagaimana terlihat di sepanjang semester I 2025 ini,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.