Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar Electricity Connect 2025 pada 19-21 November 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Acara yang tergabung dalam rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional ke-80 ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar, menyampaikan bahwa kelistrikan memegang peran strategis sebagai penggerak pembangunan ekonomi. Hal ini searah dengan agenda pemerintah untuk membangun fondasi kemandirian bangsa melalui swasembada energi.
“Kelistrikan memegang peran strategis, bukan hanya sebagai penggerak pembangunan ekonomi, tetapi juga sebagai fondasi kemandirian bangsa,” ungkap Wanhar dalam launching Electricity Connect 2025 di Jakarta.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Suroso Isnandar, mengungkapkan kalau sektor kelistrikan nasional terus tumbuh hingga 3 juta pelanggan per tahun. Sehingga, ia menilai sektor ini perlu terus didukung agar dapat menyukseskan agenda-agenda utama pemerintah.
Lebih lanjut, Suroso menyampaikan bahwa pemerintah terus berkomitmen memperkuat ekosistem energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. Peta jalan telah ditetapkan dalam Rencana Usaha penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 di mana penambahan kapasitas pembangkit nasional akan didominasi oleh EBT.
“RUPTL kita ini kalau kita jalankan akan menyerap 1,7 juta tenaga kerja green jobs yang sebagian besar kita belum pernah punya tenaga ahli di bidangnya. 1,7 juta tenaga kerja ini setara dengan hampir pertumbuhan ekonomi 1%,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal MKI sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri menanggapi, tema Electricity Connect 2025 “Strengthening Energy Resilience, Powering Sovereignty” telah mencerminkan komitmen MKI untuk mendukung sektor kelistrikan membangun ketahanan energi yang menjadi pondasi kedaulatan nasional.
Sejalan dengan ini, Electricity Connect 2025 dirancang sebagai platform untuk para pemangku kepentingan kelistrikan menjalin dialog, kolaborasi dan inovasi. Arsyadany menargetkan, tak kurang dari 100 exhibitor dari perusahaan energi domestik maupun multinasional akan duduk bersama dengan lembaga pemerintah dan global, NGO, lembaga riset, universitas hingga organisasi masyarakat yang terkait dalam ekosistem energi.
“Dengan komposisi ini, Electricity Connect 2025 nanti akan menjadi tempat yang tepat untuk menyamakan arah, untuk berbagi solusi, dan juga menjalin kerjasama yang berdampak bagi ketahanan dan kedaulatan energi Indonesia,” Pungkasnya.








