Erick Tohir: BUMN Bukan Perusahaan Palu Gada

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri BUMN Erick Tohir mengatakan bahwa hal yang terpenting dari public expose BUMN adalah apa yang akan dilakukan perusahaan ke depan. Perusahaan BUMN diharapkan mempunyai langkah yang berkelanjutan menuju perusahaan yang sustainable, bukan masuk pada kesalahan lobang yang sama.

“Kami mengharapkan ada program yang berkelanjutan. Kita inginkan pengganti kita nantinya harus lebih sukses, bukan menggali lobang,” kata Menteri BUMN, Erick Tohir di Jakarta, Selasa (28/1).

Menurutnya, ada lima blue print dalam mengelola BUMN agar seimbang, memastikan nilai ekonomi dan sosial dapat terpapar dengan baik. Pertama yaitu mapping perusahaan yang besar seperti Mandiri dan Telkom. Kemudian Perusahaan besar dan memiliki PSO yang besar seperti Pertamina. Selain itu, perusahaan yang lebih condong kepada PSO seperti Bulog.

“Kementerian BUMN adalah pengelola aset, bukan pemilik aset. Jadi jangan sampai BUMN ini seperti Palu Gada (semua ada),” katanya.

Menurutnya, perusahaan BUMN yang tidak jelas secara ekonomi, bisnis dan mapping PSO akan ditata ulang atau bisa dihilangkan. Blue Print kedua, BUMN akan dikategorikan berdasarkan cluster agar sesuai dengan core bisnis perusahaan. “Kita tidak akan toleransi project-project yang berdasarkan keputusan oknum atau mafia. Kita musti jelas bisnis modelnya, mau bersaing di mana, karena nanti BUMN harus fokus ke sektor bisnisnya,” jelasnya.

Ketiga, lanjutnya, terkait dengan pemanfaatan era teknologi. Dirinya mencontohkan, BUMN kedepan harus memiliki teknologi tepat guna. Misalnya, baterai elektric untuk kendaraan listrik. “Kita produsen nikel dengan market 271 juta orang penduduk Indonesia. Selain itu, Presiden Jokowi juga sudah menerapkan Ibu Kota baru itu menggunakan mobil listrik. Nah kita punya bahan bakunya, kita punya listriknya, kita punya pom bensinnya, masa’ cuma jadi market penemuan teknologi. Kita harus bersinergi dengan Kementerian lain karena kita sudah ada Kementerian yang fokus untuk penemuan dan inovasi,” terangnya.

Keempat, terkait visibility karena investasi akan melihat sejauh mana visibility sebuah perusahaan. Visibility tersebut terkait peran dan tugas perusahaan sebagai tugas negara sekaligus bisnis. Kelima yaitu pengembangan sumber daya manusia di perusahaan BUMN harus terus ditingkatkan. Pasalnya banyak BUMN yang punya standar gaji tidak kalah dengan swasta. Untuk bersaing dengan swasta dan internasional, salah satunya membentuk bisnis model dengan perbaikan ekosistem dan sinergi.

“Saya harapkan Menteri yang akan datang, lima tahun lagi atau mungkin setahun lagi, BUMN masih ada kontinuitas. Salah satunya, krakatau Steel menjadi perusahaan investasi yang fokus di baja. Insya Allah kerja lebih ringan asal nawaitunya, niat dan kemauannya sama. Sama-sama untuk kebaikan, bukan hidden agenda,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.