Dilema Hunian Jabodetabek, 46 Persen Pembeli Perumnas Gagal Karena BI Checking

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Sebagai perusahaan pelat merah, Perum Perumnas saat ini tidak lagi mendapat lahan khusus dari pemerintah untuk dikembangkan. Perumnas harus membeli sendiri dan bersaing dengan pihak swasta dimana mereka bisa membeli dengan harga berapa saja dan menjualnya dengan harga berapa saja. Tantangan terberat Perumnas adalah proses BI Checking dalam proses kepemilikan rumah atau apartemen.

“Terkait penjualan, ada 46 persen calon pembeli rumah atau apartemen yang gagal. Tantangan terberat adalah BI checking. Nasabah terkena persyaratan terkait sistem keuangan lain,” kata Direktur Utama Perumnas, Bambang Triwibowo di Jakarta, Rabu (26/2).

Selain itu, ada tantangan terkait perizinan hingga terbatasnya kuota FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan Land Bank Perumnas menjadi tantangan terberat perumnas dalam pengadaan lahan. Kebanyakan lahan yang dimiliki perumnas telah di okupansi atu menjadi sengketa.

“Land bank kita di atas 1.000 hektar, sedangkan yang siap bangun sekitar 300 hektar tersebar di seluruh Indonesia. kalau membangun di atas Land Bank sendiri susah, kita kerjasama dengan BUMN lain yang memiliki Landbank idle,” terangnya.

Perumnas juga memilki program penjualan kolektif melalui instansi pemerintah maupun swasta untuk program KPR bagi karyawan. Salah satunya payrol mitra perbankan, perumnas kerjasama dalam penyediaan rumah karyawan. “Bisa potong gaji. Ada jaminan juga dari perbankan,” terangnya.

Pembenahan Perumnas saat ini lebih menitikberatkan pada penerapan kerjasama bisnis dengan instansi lainnya. Dengan menciptakan uniqueness untuk penciptaan pangsa baru yang menguntungkan. Salah satunya adalah pengembangan Transit Oriented Development (TOD) lahan iddle milik PT KAI dan Damri. TOD tersebut merupakan konsep pengembangan properti (hunian, area komersil, dll) yang terintegrasi dengan moda transportasi umum (Khususnya yang berkapasitas besar,
seperti Kereta Api/Bus).

“Progress pembangunan Proyek TOD yang dibangun Perumnas yaitu Mahata Tanjung Barat berlokasi di Stasiun Tanjung Barat Jakarta. Mahata tersebut sudah Topping Off dua tower dengan total lantai masing-masing adalah 29 lantai dan 23 lantai. Sedangkan Mahata Margonda di Stasiun Pondok Cina Depok masuk pengerjaan lantai 12. Untuk Mahata Serpong di Stasiun Rawa Buntu Tangerang masuk pengerjaan struktur atas,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.