AP II Lengkapi Protokol Kesehatan dengan Fasilitas Airport Health Center
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Angkasa Pura II (Persero) kini melayani Layanan tes COVID-19 seperti PCR test, rapid test antigen dan rapid test antibodi. Tujuan utama Airport Health Center (AHC) untuk mendukung penumpang pesawat memenuhi protokol kesehatan untuk memastikan penerbangan yang sehat, dengan menyediakan tes COVID-19 yang lengkap.
“Bandara-bandara PT Angkasa Pura II kini fokus pada 3 hal yakni aspek operasional dan keamanan, lalu pelayanan, dan kesehatan. Airport Health Center juga dilengkapi dengan sistem teknologi informasi yang mendukung operasional dan mempermudah traveler,” kata President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin di Jakarta, Rabu (16/12).
Sistem teknologi informasi yang digunakan antara lain adalah digital self-service kiosk untuk memastikan keteraturan antrean. Selain itu, terdapat juga sistem guna merekam data hasil tes dan juga tanggal keberangkatan penerbangan. Adapun khusus hasil tes yang dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta juga dapat diintegrasikan dengan aplikasi eHAC (electronic Health Alert Card). Semakin lengkapnya layanan Airport Health Center ini juga dapat mendukung kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru 2020/2021.
Pantauan angkutan Nataru di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dilakukan pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, di mana pada periode tersebut diperkirakan jumlah penumpang di bandara perseroan sekitar 2,1 juta penumpang. Seluruh bandara perseroan mengaktifkan posko Nataru untuk meningkatkan 3C (coordination, collaboration, communication) di antara stakeholder. Setiap penumpang ketika berada di Bandara maupun pesawat wajib melakukan protokol 3M: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
“Posko juga bertugas mengawasi operasional bandara termasuk pemenuhan protokol kesehatan. Kunci protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta adalah Biosafety dan Biosecurity Management. Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya COVID-19, dengan program physical distancing, health screening, passenger touchless processing, facility cleanliness, people protection. Sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat, dengan program biohazard precautions, environment screening, testing lab facilities, infrastructure sterilization dan public health assurance,” jelasnya.